Membaca Arah Dukungan Gerindra di Pilkada Konawe Setelah Wahyu Mundur

  • Bagikan
Bakal calon Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, Irawan Laliasa, dan Syamsul Ibrahim. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (DPC Gerindra) Kabupaten Konawe, Wahyu Ade Pratama dipastikan tidak maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Konawe, Sulawesi Tenggara.

Kepastian tersebut diungkapkan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Gerindra Konawe, Jemi S Imran. Lalu, ke mana arah dukungan partai pemilik tiga kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe itu?

Jemi menerangkan, setidaknya ada tiga pasang kandidat yang berpeluang. Kandidat pertama, H. Irawan Laliasa dan Adi Jaya Putra (Berhijra). Pasangan yang juga diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golongan Karya (Golkar) disebut Jemi memenuhi syarat kepartaian.

Selanjutnya, pasangan H. Syamsul Ibrahim dan H. Alauddin (Bersahaja). Pasangan ini juga kata Jemi, memenuhi syarat kepartaian dari Gerindra.

“Kalau mengacu terhadap mekanisme penjaringan, tentunya bakal calon yang akan diusung seharusnya Irawan-AJP dan Syamsul Ibrahim- Alaudin,” terang Jemi kepada SultraKini.Com, Senin (18/12/2017).

Lalu, bagaimana dengan peluang pasangan Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara (KSK-GTS)? Jemi mengungkapkan, jika pasangan yang telah didukung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasional Demokrat (NasDem) itu tengah melakukan lobi.

“Terkait peluangnya, apakah kecil, saya rasa tidak juga demikian. Karena KSK-GTS juga ikut main (lobi-lobi), tapi di level yang lebih (level Gerindra pusat),” jelasnya.

Menurut Jemi, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Apakah nanti Gerindra akan membuat poros baru, atau bergabung dengan kandidat yang sudah ada.

Jika Gerindra hendak membuat poros baru, maka jelas dukungannya akan diberikan ke pasangan Bersahaja. Sebab dari tiga pasang kandidat yang ada, tinggal pasangan ini saja yang belum punya pintu. Artinya, Syamsul dan Alauddin memerlukan tiga kursi dari Gerindra untuk menambah jumlah empat kursi lainnya dari Partai Bulan Bintang (PBB) yang saat ini juga tengah digadang-gadang.

Sementara, jika hendak berkoalisi dengan calon yang ada, maka pilihannya adalah pasangan Bersahaja dan KSK-GTS yang saat ini telah memiliki pintu dari partai pengusungnya.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan