Membangun Pemilih Cerdas, SMAN 1 Wawotobi Gelar Sekolah Kebangsaan Bersama Mafindo Kendari

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: SMA Negeri 1 Wawotobi, Konawe, Senin (22 Oktober 2024) menjadi tuan rumah kegiatan “Sekolah Kebangsaan”, sebuah program literasi digital yang ditujukan kepada 100 siswa berusia 17 tahun. Acara ini merupakan bagian dari inisiatif Program Tular Nalar yang didukung oleh Love Frenkie dan Google.org, dengan tujuan membekali para pemilih pemula dengan pengetahuan mendalam tentang literasi digital serta pentingnya peran mereka dalam menjaga demokrasi, terutama menjelang Pemilu 2024.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi, Program Tular Nalar kembali hadir di SMA Negeri 1 Wawotobi. Sebanyak 100 siswa yang mayoritas adalah pemilih pemula turut ambil bagian dalam acara ini, yang fokus pada literasi digital dan etika bersosial media. Para siswa diajak memahami bagaimana menjadi pemilih yang cerdas, bijak, dan mampu berpartisipasi aktif dalam Pemilu mendatang.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wawotobi, Jusmar, S.Pd., M.M., yang menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter pemilih muda yang kritis dan terinformasi. Hadir pula Ramadhan Riski Pratama, S.H., perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Konawe, yang memberikan wawasan tentang kontribusi penting anak muda dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang dipandu oleh 10 fasilitator dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) cabang Kendari. Dalam sesi kelompok ini, mereka mempelajari berbagai topik penting, mulai dari pemahaman mengenai kewargaan digital (digital citizenship), pentingnya pemeriksaan fakta (fact-checking), hingga etika berinteraksi di media sosial. Para fasilitator juga memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya disinformasi yang dapat merusak proses demokrasi.

Fera Tri Susilawaty, Penanggung Jawab Acara (PIC), bersama Jumrana, Presidium Mafindo wilayah tengah, turut hadir untuk memastikan kelancaran acara. Kehadiran mereka memainkan peran penting dalam memastikan bahwa setiap peserta dapat mengikuti seluruh materi secara komprehensif dan siap menjadi agen literasi digital di masyarakat mereka.

Dalam sambutannya, Fera menekankan bahwa generasi muda Indonesia, khususnya Gen Z yang mencapai lebih dari 44 juta jiwa, memiliki peran krusial dalam menentukan masa depan demokrasi bangsa. Dengan semakin tingginya penetrasi internet di kalangan anak muda, literasi digital dan kemampuan untuk memilah informasi menjadi sangat penting.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan nasional yang akan diselenggarakan di 37 provinsi, dengan tujuan utama untuk mempersiapkan para pemilih muda menghadapi Pemilu 2024. Diharapkan, peserta acara ini mampu menjadi agen perubahan, membantu menyebarkan literasi digital, serta memastikan interaksi yang aman dan sehat di dunia maya.

Program ini tidak hanya menitikberatkan pada pendidikan mengenai proses demokrasi, tetapi juga bagaimana menjaga ruang digital tetap aman dan positif, terutama di era digital yang semakin kompleks. Dengan dukungan penuh dari Love Frenkie dan Google.org, diharapkan program Sekolah Kebangsaan ini akan berkontribusi signifikan dalam membentuk generasi muda yang lebih sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik dan peduli pada masa depan bangsa.

Laporan: Frirac

  • Bagikan
Exit mobile version