Membangun Politik “Waras”

  • Bagikan
Rahman (Anggota DPRD Buton Utara)
Rahman (Anggota DPRD Buton Utara)

Oleh: Rahman (Anggota DPRD Buton Utara)

KAMPANYE bukan semata-mata  sekedar bertujuan menarik simpati masa untuk memperoleh kemenangan dalam sebuah kontestasi pesta demokrasi, melainkan menjadi momentum untuk mensosialisasikan pendidikan politik bagi seluruh masyarakat yang mungkin hari ini belum paham tentang dinamika politik dalam sebuah daerah.

Bila kita mengamati lebih dalam dinamika politik daerah kita (Buton Utara) hari ini sudah terlalu jauh terkontaminasi oleh berbagai platform dan tunggangan kepentingan yang menyertainya. Dominasi politik kekuasaan terlalu dominan mempertahankan kekusaannya mengabaikan etika politik.

Daerah ini tidak akan bisa maju jika dibangun atas dasar benci (suka dan tidak suka) tapi daerah ini harus dibangun atas dasar cinta. Begitupun proses demokrasi memilih pemimpin di 2020 di Kabupaten Buton Utara diharapkan akan melahirkan pemimpin yang tulus untuk membangun daerah bukan pemimpin yang berniat balas dendam atau menunjukan kekuatan kelompok , tapi pemimpin yg mampu menjadi pengayom semua kelompok atau penghangat suhu politik.

Semua golongan dan lapisan masyarakat hari ini dengan perannya masing-masing tak luput dari sebuah tanggung jawab moril dalam sebuah bingkai kecintaan kita pada daerah teristimewa negeri Lipu Tinadeakono Sara. Buton Utara tidak bisa dibangun hanya satu kelompok saja, pentingnya keberadaan dan peran  tokoh masyarakat sangat lah dibutuhkan sebagai tokoh sentral yang sangat berkaitan dengan aktivitas sosial masyarakat di daerah kita, keterlibatan tokoh masyarakat dan dukungan pemerintah yang bersinergi akan mampu memberikan motivasi dan spirit yang tinggi dalam membangun partisipasi dalam bingkai harmonisasi daerah.

Keberadaan pemuda sebagai tongkat estafet sebuah regenerasi pun tak kalah pentingnya. 

Selanjutnya saya mengajak seluruh masyarakat Buton Utara untuk tetap mencatat kekurangan dan tak melupakan kelebihan di rezim-rezim pemerintahan sebelumnya, tapi tidak ikut menghilangkan dosa (Kesalahan Fatal)/sosial janji janji  politik yang di narasikan paska kampanye yang belum dituntaskan seperti Fakta integritas awal dihadapan masyarakat. Ini sangat diperlukan sebagai catatan penting untuk bupati yang terpilih nanti, sehingga saat menjabat jangan melakukan  kesalahan yangg sama berkaitan dengan kekurangan kekurangan dalam dua periode kepemimpinan sebelumnya dibutur.  

Mari kembali menjaga marwah perjuangan daerah yg kita cintai agar lipu tinadeakono sara bukan hanya sebagai slogan, tapi betul betul menjadi kenyataan, bahwa buton utara adalah negeri yang di bangun berdasarkan musyawarah melalui asas demokrasi pilkada serentak 9 desember 2020. ***

  • Bagikan