Membunuh Hingga Usus Terburai, Pelaku Dibekuk Saat Kehabisan Bensin

  • Bagikan
Korban saat ditemukan dengan luka di sekujur tubuh dan usus terburai. Foto: Badar/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: BOMBANA – Warga Desa Mulaeno Kecamatan Poleang Tengah Kabupaten Bombana, digegerkan penemuan sesosok mayat dengan luka tusuk disekujur tubuh dan usus terburai, Senin (1/2/2016) malam sekitar pukul 19.30 Wita.

Mayat yang diketahui bernama Jusman (25), ditemukan tergeletak oleh warga setempat di sekitar lingkungan SMA Mulaeno.

Pria asal dusun Leboya ini diduga dianiaya secara sadis. Kondisi tubuhnya dicabik-cabik oleh sayatan benda tajam. Selain usus terburai, beberapa luka parah tampak di bagian kepala, wajah, dada, punggung dan hingga area pinggang. Diduga korban meninggal di TKP akibat kehabisan darah.

Kapolsek Poleang, Iptu Sukoyo mengatakan, pihaknya sudah menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut. Pelaku diketahui berinisial BDHR, hendak melarikan diri usai menjalankan aksinya.

“Untungnya, usai menerima laporan masyarakat, kami langsung bergerak olah TKP dan penyelidikan. Setelah mendapat informasi, kami langsung menyebar,” ujar Sutoyo kepada awak media.

Hasilnya, pelaku berhasil dibekuk di Desa Lapupua, Kabupaten Konawe Selatan sekitar pukul 14.00 Wita, Selasa (2/2/2016). “Pelaku sudah kami amankan, dan akan diserahkan ke Mako Polres Bombana untuk dimintai keterangannya lebih lanjut,” terangnya.

Sukoyo membeberkan, penangkapan berjalan mulus ketika polisi mulai mendatangi orang tua pelaku. Lalu meminta menghubungi anaknya agar segera menyerahkan diri. Permintaan tersebut dipenuhi oleh pelaku.

“Pelaku diduga hendak melarikan diri namun ketika tiba di Konsel motor yang dikendarainya kehabisan bensin hingga kami pun sukses membekuknya,” ujarnya.

Sutoyo mengaku, pihaknya sementara menyelidiki motif dibalik tindak pembunuhan tersebut. Namun yang pasti, kata dia, korban dihadang ketika hendak menghadiri acara pesta di Pallimae. Ketika melintas di jalan poros dekat SMA Mulaeno, tiba-tiba dihadang oleh pelaku dengan benda tajam.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan