Menelusuri Penyebab Banjir Bandang di Konut, Tambang Masih Aman?

  • Bagikan
Kondisi pemukiman rumah warga Desa Tapuwatu yang kini hanya meninggalkan lahan kosong pascabanjir bandang. (Foto: Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Penyebab banjir bandang yang menerjang Kabupaten Konawe Utara (Konut) hingga kini masih menjadi polemik.

Berbagai pendapat masih menjadi teka-teki dan kontroversial terhadap sumber bencana banjir yang melanda wilayah Konut.

Bahkan kalangan elitpun masih enggan secara tegas dan ragu-ragu menyebut penyebab banjir di Konut, berkaitan dengan adanya kerusakan hutan akibat pertambangan.

Seperti yang diungkapkan Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian. Ia mengatakan pihaknya tidak berani menyebut bencana banjir ini disebabkan karena pertambangan.

“Perlu adanya studi analisis lingkungan dan penelitian untuk mengetahui penyebab banjir yang terjadi di Konut. Saya tidak mengatakan bahwa banjir ini karena tambang, hanya mungkin saja,” kata Tito kepada sejumlah awak media saat berkunjung di Konut, Sabtu (22/6/2019).

Hal serupa juga pernah dinyatakan Bupati Konut, Ruksamin. Katanya, penyebab banjir tidak dapat dipastikan karena aktivitas perusahaan pertambangan.

“Saya nda bisa memastikan bahwa banjir ini karena aktivitas pertambangan, kita butuh penelitian dengan memanggil ahli pada bidang ini. Apakah memang banjir ini karena aktivitas tambang atau bukan,” ujar Ruksamin beberapa waktu lalu kepada awak media saat menerima bantuan logistik di Dermaga Molawe.

Namun kendati demikian, sebagian besar warga yang menjadi korban dampak banjir bandang di Konut, menduga bahwa masalah pengalihan fungsi lingkungan oleh sejumlah perusahaan tambang dan perkebunan tebu serta sawit menjadi biang bencana.

“Katanya orang-orang ini banjir karena sejak ada perkebunan tebu dan sawit disini. Banyak hutan yang gundul karena dialihfungsikan tanamannya. Tapi memang, banjir separah ini baru terjadi dari sekian tahun. Kalau dulu disini banjir tidak sampai sebesar ini dan palingan juga cepat surut. Bayangkan saja, di desa saya ini khususnya di Tapuwatu, rumah-rumah disapu bersih sama banjir dan saya sendiri kehilangan rumah,” ucap salah seorang warga di Desa Tapuwatu, Ikbar saat ditemui SultraKini.Com, Sabtu (22/6/2019).

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan