Mengenal Desa Linonggasai, Wakili Konawe pada Lomba Desa Tingkat Provinsi

  • Bagikan
Sekda Konawe, Ferdinand Sapan, saat membuka acara penilaian lomba desa. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Sekda Konawe, Ferdinand Sapan, saat membuka acara penilaian lomba desa. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Desa Linonggasai, Kecamatan Wonggeduku Barat (Wobar), Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terpilih mewakili Kabupaten Konawe untuk lomba desa/kelurahan di tingkat provinsi. Targetnya jelas, menjadi yang terbaik, untuk meraih juara pertama.

Pada Kamis, 7 Juli 2022 lalu, Desa Linonggasai kedatangan tetamu, baik dari kabupaten maupun provinsi. Hari ini adalah penilaian lomba desa tingkat provinsi. Sejumlah tim penilai yang diturunkan disambut langsung pejabat kabupaten hingga perangkat desa.

Tim penilai lomba disambut dengan upacara adat mombesara (adat lokal) sebagai bentuk penghormatan atas tetamu dari provinsi. Itu adalah upacara adat khas suku Tolaki. Di sana turut hadir Sekda Konawe, Ferdinand Sapan, Kades Linonggasai L. Tuduan, sejumlah kepala OPD, perangkat camat dan desa/kelurahan. Sedangkan rombongan dari provinsi dipimpin langsung ketua tim penilai lomba, La Ode Paliawaludin.

Pada kesempatan itu, Kades Linonggasai, L. Tuduan menerangkan, desa yang ia pimpin memiliki luas 375 Hektar. Pada tahun 2020 jumlah penduduknya terhitung sebanyak 621 jiwa. Namun, pada 2021 terjadi pertambahan penduduk yang cukup masif menjadi 769 jiwa.

Tuduan mengungkapkan, hal yang sangat membanggakan dari desanya adalah masalah keberagaman. Di situ, terdapat lima agama dan sembilan suku bangsa hidup rukun berdampingan.

“Linonggasai adalah potret Indonesia, di sini hidup lima agama dan sembilan suku. Itu yang membuat saya bangga sebagai kepala desanya,” ujar Tuduan dalam sambutannya. 

Hal senada juga diungkapkan Sekda Konawe, Ferdinand Sapan. Menurutnya, Desa Linonggasai adalah miniatur Indonesia. Keberagaman suku dan agama membuat desa tersebut kuat dalam semangat persatuan dan gotong royong.

Ferdinand mengatakan, Linonggasai punya potensi yang luar biasa dari segi ekonomi masyarakat. Katanya, 30 persen kebutuhan sayur di Kendari berasal dari Linonggasai. Selain memenuhi kebutuhan pasar Kendari, Desa Linonggasai juga memenuhi sebagian besar pasar sayur masyarakat di PT VDNI.

Melihat potensi tersebut, Ferdinand Optimis jika Linonggasai bisa menjadi desa yang mendiri. Pemerintah saat ini lagi menggenjot, perbaikan pengairan untuk mendukung potensi pertanian masyarakat.

“Dibalik keragamannya, masyarakat Desa Linonggasai itu terkenal akan kemandirian ekonominya. Ini akan kita dorong terus, sehingga Linonggasai bisa menjadi desa percontohan untuk desa-desa lainnya di Konawe,” tandasnya. (B)

Laporan: Mas Jaya
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan