Mengenal Ipin, Sapi Pilihan Jokowi untuk Kurban di Sultra

  • Bagikan
Ipin sapi kurban Jokowi, (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM) 
Ipin sapi kurban Jokowi, (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM) 

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Presiden Joko Widodo menjatuhkan pilihan pada sapi berukuran jumbo dengan berat 1,2 ton dari Konda, Kabupaten Konawe Selatan, untuk dikurbankan pada Idul Adha 1442 Hijriah di Sulawesi Tenggara.

Sapi berjenis Simental tersebut merupakan milik Suyatno, peternak asal Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sapi itu dibeli Presiden dengan harga Rp110 juta. 

Sapi miliknya menjadi satu dari sekian banyak sapi yang jadi hewan kurban Presiden Jokowi yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. 

Dilihat dari perawakannya, tidak salah sapi miliknya dipilih. Sapi gempal dengan bulu berwarna orange dengan kombinasi cokelat dan putih ini terlihat sehat dan lincah. Sapi berusia 4,5 tahun ini memiliki bobot lebih dari satu ton dengan tinggi 195 centimeter.

Pemilik Sapi, Suyatno mengaku bahwa dia khusus beternak sapi jenis Simental saja. Kemudian sapi miliknya ini merupakan kedua kalinya dipilih Jokowi sebagai hewan kurbannya. 

“Tahun lalu kan ambil ditempat saya juga (sapi kurban Presiden). Kebetulan sekarang untuk kali kedua,” tuturnya, Senin (19/7/2021).

Selain berat dan ukurannya yang fantastis, sapi ini juga diberi nama olehnya yakni Ipin. Sapi kurban sebelumnya juga diberi nama dengan Upin.

“Jadi ini kembarannya, tahun lalu namanya Upin dan yang sekarang Ipin,” ucapnya.

Disematkan nama tersebut sebab saat mengikuti kontes, kata dia, harus memiliki nama. Kemudian oleh anaknya karena dilihat sapinya agak kembar maka diberi nama Upin dan Ipin.

Sapi miliknya ini pun pernah memenangkan kontes tahun 2019 dengan meraih juara satu se- Sultra dalam kategori sapi terbesar dibawah umur dua tahun dengan berat 530 kilogram.

Suyatno bilang, sapi ini dirawatnya mulai dari umur enam bulan dan dibeli seharga Rp10 juta. 

Tidak heran harganya bisa mahal mencapai ratusan juta disebabkan biaya perawatannya mencapai dua juta perbulan.

“Pakannya yaitu dedak yang buat mahal, serta perawatannya. Kalau rumput bisa kita tanam sendiri,” bebernya.

Lanjutnya, untuk masalah makanan serta kebersihan dari sapi miliknya tidak perlu diragukan. Sebab sapinya teratur diberi makan 2 kali sehari serta tiap pagi dan sore dilakukan pembersihan kandang.

Peternak sekaligus petani ini juga mengaku dari kecil gemar beternak sapi yang awalnya beternak sapi-sapi biasa bukan jenis sapi simental, jadi karena melihat peluang serta jarang orang yang memelihara sapi jenis ini maka dia jadi tertarik untuk memeliharanya. 

“Kebetulan kemarin saya ada uang sedikit, saya liat ada sapi (jenis simental) bagus, kemudian saya beli mi. Kalau sekarang sudah banyak sekali di sana (di daerahnya),” bebernya.

Olehnya hasil dari penjualan sapinya itu nantinya akan dibelikan bibit sapi yang sejenis untuk dikembangbiakkan lagi. 

“Kedepannya mudah – mudahan peternak sapi di Konsel lebih maju lagi,” tutupnya.

Sementara itu, Puskeswan Konda, Dokter Feni mengaku bahwa pihaknya dari jauh hari telah memperhatikan kesehatan dari hewan ini dan semuanya telah dinyatakan memenuhi persyaratan.

“Kami cek mulai dari kondisi tubuh, antemortemnya kita periksa. Mulai dari bobotnya hingga tingginya,” ungkapnya.

Diketahui, sapi ini tiba di tempat penyembelihan pada pukul 16.40 Wita dengan menggunakan mobil truk dan bakal disembelih usai salat Id bersamaan dengan sapi milik Gubernur Sultra, Ali Mazi di Masjid Raya Al Kautsar Kendari.

“Untuk sapi kurban Presiden dan Gubernur penerimanya itu berasal dari penduduk sekitaran Masjid Al Kautsar dan jemaah tentunya. Kemudian kalau ada sisa baru kemudian disebar ke luar masjid,” ujar Jufriadi Ketua Panitia Kurban Masjid Raya Al Kautsar, Senin (19/7/2021). (A)

Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan