Mengenang Korban Tewas Longsor Lasolo

  • Bagikan
Rumah korban longsor di Jalan Lasolo, Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tidak terbayangkan oleh pasangan Jayadi dan Sofia terhadap anak gadisnya, Alma Alhusni (16) harus meninggal diterjang tanah longsor yang menghantam kediaman mereka, Rabu 31 Mei 2017. Meski sempat bertindak menolong buah hatinya itu, rupanya keadaan berkehendak lain, keduanya dengan kondisi terbatas terhempas dorongan longsor yang terjadi seketika ditengah warga yang sibuk evakuasi korban banjir.

Peristiwa naas itu, berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita saat hujan mulai memuncak. Almarhumah Alma, tertidur pulas di kamarnya. Sedang adiknya Haikal (12) juga berada di dalam rumah. Sementara orangtuanya, sibuk membersihkan air hujan yang menggenangi teras rumah mereka di Jalan Lasolo, Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat.

Tim search and rescue (SAR) Kendari tiba di lokasi kejadian sekitar 10.20 Wita itu, hanya mendapati tubuh almarhumah tertimpah bangunan rumah. Begitu juga adiknya Haikal ikut tertimbun, namun dia dikabarkan selamat dan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santa Anna.

Almarhumah juga sempat dilarikan ke rumah sakit tersebut. Dokter Eros yang menanganinya pun, tidak bisa berbuat banyak melihat kondisi korban saat itu sangat memprihatinkan, apalagi korban diduga tertimpah benda keras yang menyebabkan luka dalam tubuhnya.

“Waktu datang saja kita sudah tidak yakin korban ini akan selamat. Karena memang badanya sudah dingin, tidak bernafas, nadinya juga sudah lemah sekali. Biasanya kalau kita suntik itu masih ada sinyal listriknya, tapi itu tidak ada sinyal listriknya. Saat kami berikan pertolongan, korban mengeluarkan darah di mulut,” jelasnya, Rabu (31/5/2017).

Penuturan Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat Kelurahan Sanua sekaligus saksi mata, Andriani Endang, tanah longsor berasal dari gumpalan tanah amblas dari belakang rumah korban. “Satu putranya Haikal (12) harus di rawat di UGD RS Santa Anna,” katanya yang ikut membantu evakuasi korban.

Di hari itu juga almarhumah disemayamkan dari rumah tetangga, kemudian dikuburkan menjelang sore. “Korban dimandikan dan disalatkan di rumah tetangga dan akan dikuburkan sore ini,” ucap Salah Seorang Keluarga Korban, Ujol.

Informasi dari berbagai sumber, peristiwa tanah longsor juga terjadi di Lorong Dolog, Kecamatan Mandonga yang berakibat terputusnya akses jembatan dengan salah satu perumahan setempat. Sedikitnya tiga rumah ambruk dan tidak ditemukan korban jiwa. Sama halnya di Kelurahan Gunung Jati, Kota Kendari, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

(Baca: Topografi di Lokasi Longsor Gunung Jati Curam)

Sejak memasuki bulan Mei 2017, intensitas hujan ringan, sedang sampai lebat terus melanda khususnya Kota Kendari. Di minggu pertama hujan berujung banjir dan tanah longsong di sejumlah titik, tetapi tidak ditemukan korban jiwa. Kondisi serupa terjadi pada 31 Mei 2017. Hingga kini Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Kendari terus mengabarkan cuaca buruk hampir merata se provinsi Sulawesi Tenggara.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan