SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara periode 2018-2013 nomor urut 2, Dr. Asrun dan Ir. Hugua, mengusung visi Sultra Emas Tahun 2023. Yakni terwujudnya Provinsi Sulawesi Tenggara yang lebih etis, maju, adil dan sejahtera tahun 2023.
Calon Wakil Gubernur, Hugua, menjelaskan, kata “Etis” dimaksudkan terwujudnya masyarakat Sultra yang memiliki etika dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yang toleran dan saling menghargai, berahlak mulia, dan menaati seluruh ketentuan perundang-undangan. Menghargai segala macam perbedaan, menghargai karya-karya orang lain, menghargai privasi, menghargai budaya dan lain sebagainya.
Kata “Maju”, diharapkan terwujudnya masyarakat Sultra yang maju pada tahun 2023, ditandai dengan kondisi sumberdaya manusia yang berkualitas, angka harapan hidup yang lebih tinggi, kualitas pelayanan sosial yang lebih baik, struktur ekonomi berbasis industri dan pertanian yang tangguh, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan makin merata, tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi, meningkatnya kualitas pelayanan publik, serta meningkatnya partisipasi masyarakat secara nyata dan aktif dalam segala aspek pembangunan.
“Adil”, meningkatnya anggaran daerah yang pro-rakyat, terwujudnya pemerataan pembangunan sesuai dengan pengembangan potensi daerah. Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha yang adil bagi warga masyarakat Sultra. Akses pelayanan publik bagi warga yang berimbang dan transparan.
“Sejahtera”, terwujudnya Sultra yang lebin sejahtera merupakan hakekat pembangunan melalui peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup serta memampukan masyarakat Sultra secara keseluruhan dalam memenuhi kebutuhan dasar baik secara materil maupun spiritual.
“Dengan kata lain, Sultra yang lebih sejahtera akan dicapai dengan terpenuhinya layanan kebutuhan dasar masyarakat, meningkatnya pendapatan dan ekonomi masyarakat, serta meningkatnya kesejahteraan sosial,” jelas Hugua.
“Sejahtera diukur dengan angka lndeks Pembanguna Manusia (IPM) melalui tiga indikator utama, yaitu kondisi pendidikan, kesehatan, dan kondisi daya beli masyarakat,” tutup mantan Bupati Wakatobi dua periode ini.
Editor: Gugus Suryaman