Menghindari Sakit Gigi dan Bau Mulut Ternyata Cukup Melakukan Hal Mudah Ini

  • Bagikan
Peringatan hari gigi dan mulut sedunia oleh PDGI cabang Kendari di pelataran Taman Kota Kendari, Minggu (13/5/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Peringatan hari gigi dan mulut sedunia oleh PDGI cabang Kendari di pelataran Taman Kota Kendari, Minggu (13/5/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARIPeringatan hari gigi dan mulut sedunia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) cabang Kendari menggelar Talkshow Kesehatan Gigi dan Mulut serta Bakti sosial dengan melakukan pemeriksaan, konsultasi dan pencabutan gigi secara gratis di pelataran Taman Kota kantor Wali Kota Kendari, Minggu, (13/5/2018).

“Kebanyakan dari anak-anak kita di usia 6 sampai 8 tahun sudah banyak yang rusak (giginya). Kami harapkan semoga kegiatan ini kami dapat memberikan informasi kepada orangtua dapat mencegah penyakit gigi secara dini,” ucap Ketua PDGI cabang Kendari Drg. Mareyke Muskita, M.Kes ditemui SultraKini.Com.

Kata Mareyke, salah satu penyebab sering munculnya penyakit gigi atau sakit gigi dan bau mulut pada anak-anak maupun orang dewasa, dikarenakan kebiasaan sering mengkonsumsi makanan yang manis-manis yang tidak dicegah dengan sikat gigi yang rutin, juga disebabkan oleh bakteri yang ada di dalam rongga mulut.

“Sebenarnya permasalahannya kebiasaan makan-makanan yang manis, kemudian kebiasaan cara sikat gigi yang rutin juga cara sikat giginya pada anak-anak kita masih banyak yang tidak paham,” jelas Mareyke.

Dirinya menyarankan, kalau ada yang mengalami keluhan sakit gigi agar secepatnya melakukan konsultasi pada dokter gigi sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan ataupun pengobatan.

“Pada kegiatan ini, kami ingin mengenalkan, ini lho dokter gigi anda, karena masyarakat itu melihat tren saat ini masih banyak masyarakat belum mengetahui dimana harus pergi kalau mengalami keluhan kesehatan gigi, karena mungkin belum mengenal dokternya jadi lewat kegiatan ini kami akan kenalkan dokter gigi,” katanya.

Dirinya juga mengatakan bahwa beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh PDGI di beberapa tempat, penyakit gigi tidak ada pemenurunan bahkan meningkat karena disebabkan kebiasaan sikat gigi dan makanan manis yang menjadi pemicu timbulnya penyakit gigi.

“Salah satu upaya dari kami dokter gigi di setiap puskesmas itu ada kegiatan UKGS dokter gigi dilakukan pemeriksaan dan kegiatan sikat gigi massal, harapannya anak-anak bisa tahu sikat gigi yang baik dan benar. Kami himbau melakukan sikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum mengungkapkan penyakit gigi dan mulut per valensinya 23 persen di Indonesia. Sedangkan Kota Kendari masuk di 19 daerah yang ada di atas 23 persen tersebut. Artinya, per velensinya penyakit gigi dan mulut di Kota Kendari ada di atas angka 23 persen. Kalau ada 10 orang bisa saja 3 orangnya sakit gigi dan mulut.

“Sebetulnya, kunci untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yakni rutin menyikat gigi. Kalau sikat giginya baik dan benar itu memberikan kontribusi yang sangat besar untuk kesehatan gigi dan mulut,” katanya.

Ia juga menilai, sejumlah orang tua tidak mengawasi atau mengajarkan secara dini, bagaimana sikat gigi yang baik dan benar kepada anak-anaknya. Justru melepaskan begitu saja pada anak-anak mereka untuk membrsihkan giginya.

“Upaya kami dari pemerintah untuk penyakit gigi ini, khususnya Kota Kendari dari 15 puskesmas di Kota Kendari itu sudah menyiapkan dental unit beserta peralatan gigi dan dokter giginya. Sebetulnya penyakit rongga mulu itu apapun bisa dikosultasikan, diselesaikan di puskesmas di Kota Kendari. Kalau nanti puskesmas barang kali tidak bisa menangani sepenuhnya, karena keterbatasan alat bisa dirujuk ke rumah sakit,” pungkas Rahminingrum.

 

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan