SULTRAKINI.COM: JAKARTA – Menpar Arief Yahya bakal membawa gerbong Kementerian Pariwisata RI melompat jauh menuju target menjaring 20 juta wisatawan di 2019. Caranya, Go Digital. Jurus ini, akan dibahas ratusan stakeholder pariwisata nasional pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ke-3 Pariwisata 2016 di Ecovention, Ecopar Ancol, Jakarta, 15-16 September 2016.
Berlokasi di Ecovention, Ecopar Ancol, tema “Go Digital Be The Best” itu akan diangkat menjadi new hope Wonderful Indonesia untuk naik panggung sebagai the best digital marketing in the world. Nomor satu di dunia, menyentuh semua orang di muka bumi. Dan yang utama, Wonderful Indonesia harus tumbuh dan menyalip dua rival utama, Malaysia Truly Asia dan Amazing Thailand.
Pertanyaannya, apakah itu mungkin direalisasikan dengan cara digital? Bukankah saat ini Wonderful Indonesia kalah Size, Sustainability dan Spread dari Amazing Thailand? Kalah size dan spread dari Malaysia? Dengan Negeri Jiran Malaysia, Indonesia hanya unggul sustainable yang tumbuh 10,3%. Sementara sustainable Malaysia minus 15%.
Soal ini, Menpar Arief Yahya mengaku yakin dengan jurus Go Digital-nya. Salip menyalip teknologi aplikasi, kejar mengejar kecepatan komunikasi data hingga kompetisi menyediakan content terbaik, sudah sering dilakoni Arief Yahya saat bertahun-tahun menakhodai PT Telkom yang bergerak di sektor telekomunikasi itu.
Rasa optimis pun terbangun. Dia mengaku makin confidence, makin yakin, bahwa semakin digital semakin personal. Semakin digital semakin global. Semakin digital semakin professional. “Akan saya buktikan penggunaan digital itu akan membuat pariwisata Indonesia melompat lebih tinggi,” ungkapnya.
Menpar Arief Yahya sangat confidence, bisa menyalip di tikungan digital. Sebagai orang yang berlatar belakang teknologi digital dia yakin, hanya dengan cara digital, pariwisata Indonesia bisa melompat melewati rival-rivalnya. Karena itu di forum Rakornas ini, spirit Go Digital akan ditegaskan lebih kuat lagi.
Dalam memenangkan customers itu ada tiga skenario yang akan dijalankan Menpar Arief Yahya. Yakni retaining your customers, ecquiring your customers dan Winning the future customers.
Retaining your customers, menyangkut moment of truth, bagaimana memberi kesan pertama wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia. Ini terkait dengan pelayanan di Imigrasi. Wajah Indonesia itu ditentukan oleh bagaimana wajah para petugas Imigrasi melayani turis sebagai customers atau pelanggan yang akan menambah pundi-pundi devisa dan diterima di dalam negeri.
Ecquiring your customers itu soal strategi sales. Arief Yahya mencontohkan ada yang Get More Pay More, seperti Garuda dan SQ, membayar mahal untuk mendapatkan fasilitas yang istimewa. Ada yang Less for Less, seperti LCC (low cost carrier) Lion, Air Asia, Citilink, dan lainnya. “Yang kita desain adalah You Get More, You Pay Less! Membayar dengan harga yang sama, tetapi mendapat fasilitas dan keunggulan yang besar,” tandas Arief Yahya.
Winning the future customers, menggunakan digital untuk memenangkan persaingan di masa depan. “Kita harus sadar, digital itu akan semakin akrab dengan kehidupan orang, dan ke depan akan semakin kuat. Maka kita tidak mungkin, marketing tanpa menggunakan digital,” tutur Arief.
Dan di Rakornas ke-3 Pariwisata 2016 nanti, iklim persaingan dengan musuh emosional Malaysia Truly Asia, dan rival professional Amazing Thailand bakal semakin terasa. Suasana “perang” untuk merebut yang terbaik di sektor pariwisata akan terlihat jelas. Akan ada launching dashboard M-17 yang ikut dikibarkan di Ecopark Ancol. Ini adalah teknologi digital yang menjadi bagian dari winning for the future customers. Melalui dashboard M-17. Semua lini di Kemenpar mulai dari pemasaran, pengembangan destinasi dan industri, hingga kelembagaan dan SDM pariwisata semua berbasis pada digital.
Penampakannya sudah bisa dilihat di Lantai 16 Gedung Sapta Pesona. Dashboard berupa layar LED touch screen sudah terpasang anggun di kantor Kemenpar. Dashboard ini memiliki sejumlah layar untuk memonitor dan menampilkan data informasi mengenai pemasaran mancanegara dan pemasaran, perkembangan destinasi dan industri pariwisata nasional, serta kelembagaan dan SDM pariwisata.
Informasi kedatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) secara real up date dari seluruh pintu masuk terpantau melalui dashboard ini. Dengan koneksi host to host dengan imigrasi (Kemenkumham) setiap wisman yang masuk melalui pintu imigrasi saat itu juga bisa terdata oleh Kemenpar. Data-data teknis real up date (terkait jumlah wisman originasi, umur, laki atau perempuan) ini sangat dibutuhkan untuk menganalisa pasar berdasarkan timeline maupun originasi.
Selain itu dashboard untuk memonitor serta menampilkan data informasi perkembangan destinasi dan industri pariwisata nasional termasuk progress perkembangan 10 top destinasi sebagai “Bali Baru” secara live reporting. Misalnya, perkembangan mulai dari land clearing, ground breaking, pembangunan fisik sudah selesai berapa persen berikut progress report-nya yang terpantau langsung dari layar, sedangkan dashboard untuk kelembagaan dan SDM pariwisata memonitor antara lain capaian target sertifikasi tenaga bidang pariwisata; pelatihan hospitality, maupun kebutuhan tenaga kerja pariwisata di masing-masing daerah yang setiap bulan terus di-up date.
Dan yang perlu dicatat, Rakornas yang berlangsung selama dua hari itu diisi dengan empat aktivitas utama. Pada hari pertama adalah aktivitas olah rasio antar alain fist digital impression saat registrasi peserta; perjanjian kerjama (MoU) Kemenpar dengan instansi dan lembaga terkait; launching Dashboard M-17; testimoni dan talkshow menampilkan pembicara dari semua unsur stakeholder pariwisata, pemaparan program deputi, dan diakhiri dengan penarikan doorprize.
Hari kedua adalah aktivitas olah raga, olah ruh menampilkan inspirator Jamil Azaini dengan topik: Sprit of Ihsan, serta aktivitas olahrasa menampilkan Ebiet G.Ade dan Adera serta performance dari masing-masing deputi Kemenpar.
Penyelenggaran rakornas yang diikuti sekitar 500 peserta dari kalangan akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media dalam upaya untuk mensinergikan seluruh kekuatan kepariwisataan nasional dan Pentahelix; menerapkan unusual ways, hasil yang luar biasa hanya bisa didapatkan dengan cara yang tidak biasa; dan menerapkan semangat spirit always the best atau selalu yang terbaik.
Rangkaian agenda akbar ini akan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkomar) Luhut B. Pandjaitan bersama Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang sekaligus sebagai keynote speech.
(Kemenpar RI)