Meski Potensial dengan Pariwisatanya Kota Baubau Masih Minim Pengunjung Wisatawan

  • Bagikan
Mario Marcello Kojongiang saat membawakan materi (Foto: Dok Sultrakini.com)
Mario Marcello Kojongiang saat membawakan materi (Foto: Dok Sultrakini.com)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Deretan spot wisata Kota Baubau yang masih belum banyak diketahui wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara menjadikan wisata alam di Kota Baubau masih terjaga ke alamiannya, bisa jadi pilihan tempat wisata terbaik.

“Objek wisata kita itu masih alami dan jarang dikunjungi, itulah yang kita jual,” kata Mario Marcello Kojongian saat membawakan materi pada giat Pelatihan Penulisan Konten dan Fotografi Pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara di Kota Baubau, Rabu (24/11/2021).

Marcello mengaku dirinya telah menggeluti bidang pariwisata sejak 7 tahun terakhir, bahkan telah mengelolah sebuah tour wisata di Sulawesi. Dengan pengalaman ini berdasarkan sudut pandangnya Baubau mempunyai potensi wisata yang sangat besar 

“Jadi kita bangga dan senang kalau kita berbicara tentang pariwisata di Kota Baubau. Tamu-tamu yang datang kesini biasanya puas,” ujarnya.

Wisata Goa Lakasa salah satu wisata alam Kota Baubau (Foto: Dok SultraKini.com)

Menurut Mario, wisata Kota Baubau belum seramai tempat wisata terkenal lain seperti Bali, Lombok, dan lainnya, meskipun keindahan alamnya tidak kalah cantiknya.

“Kalau kita ke sini (wisata alam Kota Baubau) privasinya itu lebih terasa dan itulah yang saya lakukan, itulah promosi wisata kita,” bebernya.

“Seperti wisata Goa Lakasa, untuk atraksi wisatanya belum ada di tempat lain misalnya stalaktit dan stalagmitnya, belum lagi wisata air di dalamnya,” tambahnya.

Meski wisata Kota Baubau memiliki keunggulan dengan kekayaan alam wisatanya, Kota Baubau kata Mario masih minim pengunjung. Hal ini karena Pulau Sulawesi khususnya di Baubau di luar dari jalur wisata yang ada di Sulawesi.

“Berdasarkan pengalaman saya, jalur wisata di Sulawesi itu begini, orang sampai di Makassar, trus ke Tanjung Bira balik ke Makassar, naik ke Toraja, trus ke Poso, trus ke Togean, Gorontalo, trus ke Manado, atau trus ke Jakarta, itu untuk jalur wisatawan asing,” urai Mario.

Mario mengatakan pertimbangan wisatawan tidak menjadikan Baubau menjadi list wisata mereka karena untuk sampai di Kota Baubau wisatawan harus mengeluarkan biaya lebih karena perlu melakukan connecting flight yang harganya mahal.

Dari Kota Makassar ke Baubau harus transit di Kendari, begitu juga ke Wakatobi harus lewat Kendari baru naik pesawat lagi ke Wakatobi.

“Jadi  Kota Baubau, Wakatobi, Muna, Kendari itu diluar jalur, dari kekurangan yang dimiliki Kota Baubau kita punya kelebihan itulah yang kita jual,” katanya lagi.

Kedepannya kata Mario, kemungkinan akan ada direct fligt karena saat ini pemerintah sedang melakukan pelebaran bandara di Kota Baubau.

Untuk itu, saat ini promosi wisata Kota Baubau diharapkan terus dilakukan melalui postingan gambar yang dimiliki. Dari hasil fotografi ini dapat dipromosikan dengan berbagai cara yaitu melalui media X-banner, spanduk, brosur, situs website, dan sosial media. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan