Milenial Kendari Belajar Menulis Konten Pariwisata, Dua Hal Ini Perlu Diingat Penulis

  • Bagikan
Peserta pelatihan penulisan konten dalam workshop ekonomi kreatif sub sektor media, Sabtu (13/11/2021). (Foto: Dok.Sultrakini.com)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Milenial Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dilatih mengembangkan potensi pariwisata di sekitarnya. Melalui workshop ekonomi kreatif sub sektor media, para milenial ini pun diajarkan menulis konten dan fotografi pariwisata yang kreatif, menarik, serta tentunya menjadi ajang promosi pariwisata yang potensial di daerahnya, Sabtu (13/11/2021).

Dinas Pariwisata Provinsi Sultra bekerja sama dengan Lulopedia menggelar workshop ekonomi kreatif sub sektor media secara langsung di salah satu hotel di Kota Kendari pada 12-13 November 2021.

Banyak topik pembahasan “dikupas” secara menarik oleh sejumlah pemateri mumpui di bidangnya. Sebut saja penulisan konten oleh jurnalis senior, Andi Sangkarya Amir serta fotografer senior, Jojon di hadapan puluhan peserta pelatihan.

Khusus penulisan konten, para peserta dilatih menulis secara menarik seputar pariwisata di Kota Kendari. Hal ini tidak lain untuk mengajak milenial ikut berkontribusi mempromosikan pariwisata yang ada di wilayah ibu kota Provinsi Sultra tersebut. Terlebih, Kendari memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan untuk menarik para wisatawan.

Pada dasarnya, kata Andi, setiap orang memiliki kepandaian untuk menulis. Sekalipun rangkaian kata-kata yang dibuat hanya sekadar unggahan di media sosial. Namun tanpa sadar, hal kecil itulah yang bisa dikembangkan menjadi karya bernilai tinggi, serta semakin menarik untuk dibaca.

“Orang menjadi tertarik dengan tulisan yang kita buat karena memperhatikan asas kedekatan emosional, misalnya dengan menyisipkan bahasa daerah dalam tulisan yang kita buat,” jelasnya.

Unsur lainnya tidak kalah penting dalam penulisan konten, yaitu angle atau sudut pandang dan 5W+1H. Meski hal ini biasa digunakan dalam ilmu jurnalisktik, namun dasar penulisan dengan dua unsur di atas bisa menjadi kerangka, sekaligus memfokuskan arah tulisan si penulis.

Jurnalis Senior, Andi Sangkarya Amir mengajak peserta pelatihan membuat konten pariwisata, Sabtu (13/11/2021). (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

Menurut pria yang memulai kariernya sebagai jurnalis sejak 1992 itu, sebuah tulisan tanpa 5W+1H akan menjadi hambar bagi pembaca. Terlebih jika tidak adanya sudut pandang, maka penulis akan kesulitan dengan ide cerita yang akan dikembangkannya.

Sebab, unsur ini akan mengarahkan penulis mengembangkan karya tulisannya mulai dari What atau wisata apa yang akan ditulis, Where atau di mana objek wisatanya, Why atau mengapa wisata itu menarik dan perlu menjadi daftar kunjungan si pelancong, When atau kapan wisata tersebut membuming, Who atau siapa yang menemukan wisata tersebut, hingga How atau bagaimana pengunjung bisa mengakses objek wisata itu.

“Tulisan atau artikel yang baik, yaitu dapat berdampak atau bermanfaat untuk pembacanya. Bagaimana artikel kita bisa berbobot, syaratnya keterampilan menulis, keterampilan berbahasa, keterampilang editing,” terangnya.

Secara singkat, konten wisata bisa diangkat menjadi sebuah karya yang lahir dari banyak sumber karena pariwisata tidak berhenti pada objek bahari, namun ada juga wisata kuliner, petualang, sejarah, kerajinan tangan, dan sebagainya.

“Penulis tinggal menentukan topiknya, tema, judul. Tentukan judul yang menarik, tidak terlalu panjang dan rumit, buat terkesan lebih familiar, dan tentunya pastikan judul sesuai dengan isi artikelnya,” ucap Andi.

Sebuah karya tulis pariwisata, lanjutnya, perlu didukung dengan dokumentasi berupa foto atau video, agar semakin menarik perhatian publik untuk melancong ke wisata yang direkomendasikan itu.

“Pilihlah foto yang bebas dari hal cipta, jangan lupa memberikan sumber pada foto yang anda gunakan atau lebih bagus hasil jepretan sendiri,” tambahnya.

Selain pengenalan teknik penulisan konten dibahas pemateri, peserta juga ditantang membuat karya tulis saat pelatihan itu juga.

Alhasil, beragam konten mampu dirangkai para peserta dengan cukup baik dan menarik. Mereka mengulas tentang tarian tradisional, wisata alam, bahari, kuliner, budaya, hingga ekonomi kreatif.

Bahkan, satu karya terbaik peserta diberikan penghargaan khusus dari pemateri dan langsung dipublikasikan di laman Sultrakini.com dengan judul Rasakan Kuta-nya Bali di Pantai Membuku.

Workshop ekonomi kreatif sub sektor media ini juga akan digelar di lima lokasi lainnya, yaitu Kabupaten Muna (mencakup Muna Barat dan Buton Utara), Bombana (mencakup Konawe Selatan), Kolaka (mencakup Kolaka Timur dna Kolaka Utara), Kabupaten Buton (mencakup Buton Selatan), dan Kota Baubau. (mencakup Buton Tengah). (B)

(Baca juga: Kembangkan Pariwisata di Sultra, Ketua DPRD Titipkan Tiga Hal Ini Kepada Generasi Milenial)

Laporan: Al Iksan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan