SULTRAKINI.COM: KONAWE – Prokontra keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) terus memunculkan riak-riak di kalangan masyarakat lokal. Mirisnya, hingga saat ini jumlah TKA yang bekerja di kawasan mega industri itu lebih banyak dari pekerja lokal.
Pimpinan PT. VDNI, Tony melalui pihak manajemennya mengungkapkan, jumlah tenaga kerja lokal hingga saat ini berjumlah 506 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 307 karyawan berasal dari tiga kecamatan ring satu (Morosi, Bondoala dan Kapoiala). Karyawan beberapa kecamatan lain di wilayah Konawe. Sedangkan karyawan dari Konawe Utara hanya ada 18 orang.
“Kami merekrut dari kecamatan lain dan juga dari luar kabupaten, karena keterbatasan skill yang ada di tiga kecamatan area perusahaan,” jelasnya.
Sementara untuk TKA, jumlah yang bekerja hingga saat ini sebanyak 609 orang. Mereka merupakan TKA yang didatangkan melalui perusahaan rekanan VDNI yang ada di China.
“Tugas mereka adalah khusus merakit alat-alat pada semelter. Skill itu yang belum dimiliki tenaga kerja lokal,” katanya.
Tony berjanji, seiring penyelesaian semelter, pihaknya akan terus menambah jumlah tenaga kerja lokal. Setidaknya ada sekira 3000 tenaga kerja lokal yang diharapkan bisa terserap ketika semelter sudah beroperasi.
“Kami juga akan mengirim tenaga kerja lokal untuk belajar di China. Sehingga kalau pulang, skill mereka sudah terasah dan bisa mengajari tenaga kerja lainnya,” tandasnya.