Misi Dagang dan Investasi, Pemprov Jatim Datang di Sultra Pamerkan Produk UMKM hingga Kain Sutera

  • Bagikan
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak (kanan) mendampingi Gubernur Sultra Ali Mazi melihat-lihat produk UMKM Jatim. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak (kanan) mendampingi Gubernur Sultra Ali Mazi melihat-lihat produk UMKM Jatim. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dalam rangka misi dagang dan investasi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengajak para pelaku usaha UMKM-nya datang di Sulawesi Tenggara membawa dan memamerkan berbagai produk-produk usaha mikro dan makro potensi daerahnya, hasil-hasil bumi, dan berbagai kain olahan batik serta hasil olahan kain Sutera, dipusatkan di Hotel Claro Kendari, Kamis (23 Juni 2022).

Ada sekira 50 pengusaha kecil dan menengah asal Jatim yang hadir membawa dan memamerkan produk-produk unggulan UMKM itu di wilayah Sulawesi Tenggara. Berkolaborasi bersama pelaku-pelaku UMKM di Sultra.

Beberapa potensi daerah Jatim yang dibawa diantaranya, kain atau selendang batik; beras porang dan berbagai hasil olahan porang lainnya seperti tahu porang; hasil olahan cengkeh dan jenis-jenis rempah lainnya; olahan kain sutera; melon golden langkawi; jambu kristal; jenis alpukat pameling; hingga berbagai makanan hasil olahan dan rokok herbal produksi home industri.

Produk-produk UMKM Jawa Timur dipamerkan di Sulawesi Tenggara dalam rangka misi dagang dan investasi, Kamis (23/6/2022). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Misi dagang dan investasi ini bertujuan untuk meningkatkan jejaring konektivitas bisnis dan usaha baik skala mikro maupun makro diantara kedua provinsi, sekaligus dalam rangka pemulihan ekonomi ditengah situasi pandemi Covid-19, hingga kini.

Kolaborasi misi dagang dan investasi kedua provinsi ini, tidak terlepas dari peran Kamar Dagang dan Industri Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kadin Jawa Timur.

Kolaborasi dagang ini juga ditindaklanjuti dengan penandatanganan kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Jatim beserta delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing daerah.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, dan Kadis Disperindag Jatim, Drajat Irawan, bersama Ketua Kadin Jatim dan puluhan pengusaha, menghadiri langsung momen yang dirangkaikan dengan penandatanganan sejumlah perjanjian kerjasama antara dua provinsi.

Ragam pakaian batik khas Jatim yang dipamerkan di misi dagang dan investasi di Sultra. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Gubernur Sultra, Ali Mazi, dalam sambutannya mengapresiasi sikap Pemda Jatim yang sudah datang ke Sultra dalam misi dagang dan industri ini. Dia berharap, niat baik Pemda Jatim dan Sultra, untuk kepentingan masyarakat bisa tercapai dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi hingga keluar luar daerah.

“Sultra memiliki SDA melimpah diberbagai sektor, perkebunan, perikanan, pertanian, pertambangan. Dengan potensi ini dan wilayah kondusif, Sultra bisa menjadi ladang luas investasi,” kata Ali Mazi, disela-sela pameran.

Dia memaparkan, pada tahun 2021, jumlah investasi di Sultra mencapai 21,29 triliun. Secara otomatis, jumlah ini berpengaruh positif bagi perekonomian masyarakat.

“Jumlah sebanyak ini mampu mendorong lapangan kerja, kami juga berharap momen ini sebagai langkah bagi UMKM untuk berkembang lebih besar lagi,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, mengatakan misi dagang dan investasi ini merupakan misi persahabatan sehingga bisa meluas ke pariwisata dan budaya.

“Sampai hari saat ini, total transaksi di event misi dagang ini sudah mencapai Rp110 miliar lebih,” ungkap Emil Dardak.

Dia mengatakan, ada transaksi jual beli komoditas antara Jatim dan Sultra dalam misi ini. Jatim membeli arang, nilainya mencapai Rp8 miliar sedangkan Jatim menjual bibit udang dan industri.

Disisi lain, misi dagang dan industri ini juga memiliki empat tujuan utama, yaitu mampu meningkatkan jumlah pemasaran produk andalan antara dua propinsi; meningkatkan konektivitas jaringan pemasaran sehingga semua pengusaha bisa terkoneksi satu sama lain secara cepat; sebagai peluang pemasaran bahan baku subtitusi impor. Hal ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pokok di wilayah masing-masing; menyediakan komoditi tertentu dalam perdagangan kedua belah pihak, lalu mendorong penggunaan produk dalam negeri.

“Misi dagang ini, memiliki empat tujuan besar itu, kami berharap semua bisa dicapai dengan kolaborasi,” kata Kadis Disperindag Jatim, Drajat Irawan.

Kadin Sultra dan Jatim teken kerjasama dagang dan industri. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Sementara itu, Ketua Kadin Sultra Anton Timbang melalui Ketua Bidang Investasi Yudianto Mahardika, menyatakan sangat mengapresiasi kerjasama Pemda Sultra dan Jatim.

“Kegiatan ini disatu sisi memperluas ekspansi dagang Jawa Timur terhadap Sultra begitupun sebaliknya, namun disisi lain juga dapat meningkatkan perekonomian yang bisa menghasilkan nilai hingga ratusan miliar,” ucap Yudi sapaan akrabnya.

Dia mengatakan, komoditi andalan Sultra cukup banyak dan melimpah. Namun, hingga saat ini perikanan dan pertanian adalah dua sektor yang paling menonjol.

“Produk mentah ikan dan jambu mete serta olahannya, saat ini tengah diminati. Namun, banyak hal lain seperti hasil perkebunan tanaman kelapa, kopra, dan arang, jadi komoditas ekspor yang tak bisa dipungkiri menjadi devisa penting bagi Sulawesi Tenggara,” pungkas Yudi.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan