Mitra Parlemen Minta Gubernur Sultra Copot Kadinkes yang Tolak Bantuan Vaksin

  • Bagikan
Stok vaksin di gudang Dinkes Sultra (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra diduga menolak pemberian vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Vaksin tersebut adalah jenis Sinovac sebanyak 18 ribu dosis dan Astrazeneca 17 ribu dosis itu.

Ribuan vaksin yang diperuntukan untuk masrakat di 17 kabupaten/kota tersebut merupakan hasil permintaan anggota Komisi II DPR RI, Ir Hugua ke Kemenkes.

Rencananya, vaksin itu akan diserahkan secara simbolis pada hari ini (Kamis, 2/12) yang disaksikan oleh Ir Hugua sebelum melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi. Dalam kesempatan itu, sekaligus untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan di Dinkes Sultra.

“Pak Hugua rencananya mau ke Wakatobi, tapi kami sampaikan sama beliau agar singgah ke Dinkes Sultra, akhirnya pak Hugua sepakat. Tetapi karena ibu Kadis tidak ada ditempat, sehingga pak Hugua langsung ke Wakatobi,” ujar Koordinator Mitra Parlemen Ir Hugua, Ady, Kamis (2/12/2021).

Sayangnya, Plt Kadis Kesehatan Sultra, Usnia tidak berada di kantornya. Padahal sebelumnya Lembaga Mitra Palremen Ir Hugua sudah mengonfirmasih kepada Usnia untuk penyerahan vaksin dimaksud.

“Kami kan sudah koordinasikan dengan Kadis Kesehatan dan sudah diiyakan juga, waktunya itu hari ini pukul 13.00 Wita,” jelasnya.

Saat di konfirmasih pada pegawai di Dinkes Sultra tambah Ady, tidak ada satu pun pegawai maupun pejabat yang mengetahui agenda tersebut.

Lebih mengecewakan lagi kata Ady, vaksin Astrazeneca ditolak oleh pihak Dinkes Sultra dengan alasan tidak digunakan dan dikhawarirkan akan ekspayer.

“Vaksin Astrazeneca yang ditolak. Kata Bu Kadis vaksin itu tidak digunakan dan jika disimpan nanti ekspayer. Kami sangat menyesalkan atas tindakan ibu Usnia, karena menolak bantuan vaksin tersebut. Padahal ini sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta kepada Gubernur Sultra, Al Mazi untuk mencopot Plt Kadis Dinkes, karena menurutnya tidak amanah menjalankan tugasnya.

“Harusnya dicopot, karena tidak menjalankan tugasya dengan baik,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Hugua tidak mempersoalkan hal tersebut. Namun, bantuan yang diterima yakni, vaksin Sinovac harus didistribusi, karena itu sangat dibutuhkan masyarakat.

Ia juga tidak mengetahui pasti alasan Kadis Dinkes Sultra, menolak vaksin Astrazeneca. Padahal bantuan itu ada 34 provinsi memperebutkannya.

“Alhamdulilah Sultra dapat. Tetapi anehnya ditolak,” paparnya.

Hugua meminta kepada Kadis tersebut untuk proaktif, karena tidak ada yang datang dengan sendirinya.

“Di tengah-tengah keterbatasan uang negara seperti ini dan berebut bantuan vaksin itu, Kadis Dinkes Sultra harus proaktif untuk ruang-ruang, sehingga mendapatkan bantuan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Gudang Dinkes Sultra, Anwar mengaku, tidak mengetahui ihwal kedatangan Ir Hugua untuk menyerahkan vaksin itu.

Ia juga mengaku, kalau dua jenis vaksin itu sudah tiba dan saat ini disimpan di Gudang Dinkes Sultra.

“Kami juga tidak tahu itu, coba kalau ada yang ditunjuk untuk wakilkan kepala dinas. Tapi ini tidak ada,” pungkasnya. (C)

Laporan: La Niati
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan