Modal Inti Terpenuhi, OJK Sebut Kinerja Keuangan Bank Sultra Positif

  • Bagikan
Ilustrasi

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Bank Sultra memegang teguh dan optimis bisa tumbuh serta berkembang untuk memenuhi modal inti sebesar Rp3 triliun sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020.

Berdasarkan catatan kinerja disepanjang tahun 2021 diketahui total aset Bank Sultra untuk tahun 2021 meningkat Rp1,4 triliun atau 13,77 persen dari posisi Rp10,5 triliun tahun 2020 menjadi Rp12 triliun tahun 2021.

Selain itu pencapaian dana pihak ketiga tumbuh sebesar Rp1,8 triliun atau 22,61 persen disusul pertumbuhan kredit yang meningkat sebesar Rp667 miliar atau 9,52 persen sehingga laba operasional berhasil meningkat sebesar Rp22 miliar atau 6,4 persen dibandingkan posisi laba operasional tahun buku 2020 atau mencapai Rp363 miliar.

Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif, mengatakan capaian ini tentu menjadi gambaran positif bagi masyarakat dan investor terhadap kinerja Bank Sultra, strategi untuk menopang laju pertumbuhan bisnis telah di rencanakan untuk menghadapi berbagai situasi.

Seluruh aktivitas bisnis yang di jalani Bank Sultra selaras dengan semangat peningkatan kualitas pelayanan. Pengembangan tersebut diwujudkan dengan adanya layanan Mobile banking dan kartu debit.

Hal ini merupakan komitmen Bank Sultra dalam mengoptimalisasi potensi pertumbuhan usaha disamping itu juga untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah dalam mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Ini merupakan salah satu penerapan stretegi bisnis, agar tetap ekspansif demi mengakselerasi target-target serta menjaga ritme usaha untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian regional maupun nasional,” ujar Abdul latif, Sabtu (10 September 2022).

Dirut Bank Sultra, menyebutkan pada tahun 2021 Bank Sultra telah memberikan kontribusi kepada Negara dengan meyetorkan PPh sebesar Rp80,6 miliar atau 4,47 persen dari target setoran pajak tahun 2021 dan ini menjadikan Bank Sultra sebagai lembaga pembayar PPh tertingi di Sulawesi Tenggara.

Menyandang misi mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah maka Bank Sultra telah menyalurkan dividen Rp181 miliar di tahun 2022 ini atau lebih dari 50 persen laba yang dihasilkan dan dikembalikan kepada Daerah dalam bentuk dividen.

Sebagai pimpinan di BPD Sultra, Dia, mengharapan dividen yang dibayarkan tahun ini dapat dianggarkan kembali oleh seluruh pemegang saham dalam APBD/APBDP untuk menjadi setoran modal kepada Bank Sultra agar Bank dapat memenuhi amanah OJK tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan Bank memiliki modal inti sebesar Rp3 Triliun pada 31 Desember 2024.

“Melalui dukungan seluruh pemegang saham target Rp3 triliun pada Desember 2024 Insyaallah akan kami penuhi. Dengan modal yang kuat tentu dapat memberikan ruang ekspansi kredit sekaligus mengantisipasi setiap ancaman risiko yang dihadapi bank,” ujar Abdul Latif.

Adanya kontribusi nyata kepada daerah serta komitmet Bank Sultra sebagai Bank Pembangunan Daerah yang andal, mendapatkan respon positif oleh OJK Sultra.

OJK Sultra mengklaim bahwa Bank Sultra memiliki kinerja keuangan yang positif atau membaik. Bahkan Bank Sultra tidak kalah bersaing dengan Bank Nasional.

Dari segi fasilitas pelayanan, bank milik pemerintah daerah di Sultra ini sudah mulai memberikan pelayanan digital. Berbagai transaksi bisa dilakukan di mana saja dengan menggunakan fasilitas mobile banking, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM/CRM) bisa pakai kartu debit serta berbagai kemudahan transaksi lainnya.

“Mengenai Bank Sultra secara kinerja bagus. Semuanya bagus. Laporan keuangan juga begitu. Dibanding tahun lalu perimbangan cukup besar. Dari hasil kinerja laporan keuangan naik cukup tinggi,” kata Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya.

Menurutnya, Bank Sultra bisa menjadi kebanggaan masyarakat Sultra, karena terus berupaya meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat atau nasabahnya.

“Bank Sultra ini sudah bagus dan harus lebih bagus lagi. Ini bank daerah. Jangan ditenggelamkan. Kami OJK ingin industri perbankan tumbuh, sehat dan kuat. Jika ini berjalan, maka akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di Sultra,” tambahnya.

Dalam memenuhi transaksi yang lebih mudah untuk nasabah, peningkatan layanan dan fitur pada Mobile Banking Bank Sultra dilakukan untuk memudahkan transaksi nasabah dengan menambahkan fitur Top Up E-Wallet pada aplikasi Mobile Banking-nya. Fitur tersebut memudahkan nasabah yang ingin mengisi saldo E-Walletnya seperti OVO, Link Aja, Dana, dan Gopay.

“Berbagai layanan dan fitur dalam aplikasi Bank Sultra mobile terus kami upgrade. Saat ini masyarakat bisa melakukan top up e-wallet. Sebelumnya, nasabah juga sudah bisa melakukan pembelian pulsa, listrik, paket data, termasuk membayar iuran BPJS Kesehatan,” ujar Abdul Latif.

Peningkatan layanan dan fitur bisa menjadi daya tarik bagi nasabah untuk selalu bertransaksi menggunakan Bank Sultra Mobile. Dengan begitu, masyarakat bisa meningkat tingkat kepahamannya tentang layanan keuangan digital yang tentunya sangat baik terhadap upaya peningkatan inklusi dan literasi keuangan masyarakat.

Sekedar informasi, Aplikasi Bank Sultra Mobile bisa diunduh nasabah melalui Google Play Store dan app store. Untuk aktivasi bisa dilakukan melalui ATM dan Kantor Cabang Bank Sultra terdekat. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan