SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT-Dalam upaya melestarikan ekosistem mangrove yang semakin terdegradasi, Blue Forests (Yayasan Hutan Biru) bersama berbagai pihak menginisiasi kegiatan monitoring dan patroli mangrove di Kabupaten Muna dan Muna Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pengelolaan mangrove yang berkelanjutan di wilayah tersebut, mengingat dalam satu dekade terakhir, area mangrove mengalami penurunan sebesar 40%.
Monitoring dan patroli mangrove ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada 8 Juli 2024, di Balai Desa Latawe, Kecamatan Napano Kusambi, Kabupaten Muna Barat. Pada hari pertama, kegiatan ini diawali dengan dialog interaktif yang menghadirkan tiga narasumber dari berbagai instansi, yakni DKP Provinsi Sulawesi Tenggara, Gakkum LHK Pos Kendari, dan KPH Muna-Muna Barat serta Gantara.
Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Ir. Azai, M.Si, menekankan pentingnya menjaga kelestarian mangrove sebagai pelindung alami terhadap abrasi pantai dan gelombang laut.
“Mangrove sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar pantai dan melindungi rumah warga pesisir dari gelombang laut. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga mangrove, karena mangrove adalah penyangga bibir pantai dan tempat bertelur ikan. Selain itu, mangrove juga bisa dikembangkan menjadi wisata bahari. Mari kita jaga bersama agar tetap berkesinambungan,” ujar Azai.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk DKP Provinsi Sulawesi Tenggara, Balai PPHLHK Wilayah Sulawesi, KPH Muna unit VI, KPH unit VIII Gantara, serta perwakilan dari DLH Muna, DLH Muna Barat, BAPPEDA Muna, BAPPEDA Muna Barat, DKP Muna, DKP Muna Barat, dan sejumlah kepala desa di Kabupaten Muna Barat.
Laporan: Laode Abubakar