MTQ Perdana Mubar Dihelat, Bupati Sempat Geram

  • Bagikan
Pj Bupati Muna Barat LM Rajiun Tumada menyerahkan pataka, tanda dimulainya MTQ Perdana Muna Barat. Foto: Novrizal R Topa/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an Ke-1 Kabupaten Muna Barat resmi dimulai pada Sabtu (13/2/2016). Pj Bupati, LM Rajiun Tumada, membuka secara langsung didampingi Koordinator Kantor Kementerian Agama Muna Barat Drs. Nylon, serta jajaran SKPD Mubar.Sebelum acara pembukaan, dilangsungkan Pawai Taaruf kafilah yang terdiri dari SKPD se Mubar, utusan kecamatan, utusan desa serta Majelis Taklim yang dilepas secara resmi oleh Setda Kabupaten Muna Barat, Achmad Lamani. Rangkaian acara pembukaan dimulai dengan tarian kolosal Islami, memberikan hiburan tersendiri bagi para kafilah yang berada dibawah terik matahari.Koordinator Kemenag Kabupaten Muna Barat, Nylon, menyampaikan bahwa kegiatan MTQ tidak asing bagi umat Islam. Namun bagi Muna Barat sebagai daerah otonomi baru, merupakan yang pertama kalinya melaksanakan MTQ.Penyelenggaraan MTQ, tentu tidak hanya sekedar bermakna sebagai syiar Islam, tetapi lebih jauh diharapkan sebagai barometer untuk mengukur hasil pembelajaran Al Quran bagi masyarakat, melalui TPQ di masjid, majelis taklim di semua desa.”Apabila daerah mampu menyelenggarakan pembelajaran Al Qur’an berarti daerah tersebut dapat melakukan pengkaderan Qori dan Qoriah, Hafidz Hafidzah dan kegiatan lomba lainnya. Sehingga pada kegiatan MTQ kali ini kita dapat menghasilkan dan memilih Qori dan Qoriah, Hafidz dan hafidzah untuk mewakili Kabupaten Muna Barat pada MTQ Provinsi yang akan diselenggarakan pada Maret 2016 di Kota Baubau,” ujar Nylon dalam sambutannya.Nylon juga mengajak masyarakat mencermati kenyataan, apakah telah mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sistem nilai, moral dan budaya yang berkembang saat ini mencerminkan jati diri sebagai bangsa dan negara yang berpenduduk muslim terbesar. Hal ini perlu dibuktikan dengan usaha dan langkah perbaikan secara nyata.Bagi kaum muslimin, Al Quran merupakan sumber ilmu sumber pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya untuk dikaji. Untuk itu, pengkajian Al Quran perlu digiatkan di lingkungan masyarakat demi menuju pada pemahaman yang utuh dan benar.Sehingga, pihak Kemenag mengajak semua pihak lebih meningkatkan peranannya melaksanakan pembinaan memahami nilai-nilai Al Quran, sebagai pandangan hidup masyarakat dan senantiasa ditumbuhkembangkan melalui pendidikan formal maupun informal. Yang terpenting, keteladanan orang tua terhadap anak-anaknya, keteladanan guru di sekolah, keteladanan para pemimpin yang memberi pengaruh di masyarakat, baik melalui kebijakannya maupun perilaku kepemimpinan.Sebab seringkali menjadi tolak ukur moral masyarakat di tengah arus globalisasi dan pergeseran nilai norma dan perilaku masyarakat saat ini. Maka nilai-nilai Islami dan Qurani harus dijadikan perwujudan utama baik dilingkungan keluarga, lingkungan sosial maupun dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara.Nylon juga menghimbau para tokoh agama dan masyarakat serta tokoh pemuda, untuk maju bersama meningkatkan pemahaman penghayatan isi kandungan Al Qur’an.”Melalui kesempatan ini, saya menegaskan bahwa kegiatan MTQ bukanlah dijadikan kegiatan seremonial semata yang kehilangan makna dan rohnya tetapi kegiatan MTQ/STQ dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan pengetahuan, penghayatan serta pengamalan Al Quran dilingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan bangsa kita pada umumnya,” katanya.Cuaca terik pukul 11.30 waktu setempat, tidak menggoyahkan para kafilah utusan kecamatan bertahan di dalam barisannya. Namun Pj Bupati La Ode Rajiun Tumada Ilaihi mengajak para kafilah bergabung ke tenda karena situasi saat itu sangat panas.Rajiun sempat geram menyikapi pelaksanaan pembukaan acara MTQ, yang terkesan tidak dipersiapkan dengan matang.”Perlu saya sampaikan kepada panitia, pelaksanaan kegiatan seperti ini adalah merupakan kebiasaan tetapi kebiasaan di Kabupaten Muna jangan dibawa-bawa di Kabupaten Muna Barat,” ujarnya.Pelaksanaan MTQ kali ini juga merupakan wujud otonomisasi daerah, dalam artian mengatur rumah tangga sendiri. Sehingga kebiasaan lama di Kabupaten Muna jangan dibawa ke Muna Barat.Rajiun berharap, nantinya mereka yang mewakili Kabupaten Muna Barat dapat memberikan contoh terbaik bagi kabupaten kota di Sulawesi Tenggara. Sebagaimana dalam pelaksanaan STQ Sulawesi Tenggara lalu, Kabupaten Muna Barat sudah dapat merebut 2 medali emas dan 2 medali perunggu.”Walaupun kabupaten kita baru seumur jagung, saya berharap dalam pelaksanaan MTQ Sulawesi Tenggara di Kota Baubau yang menjadi delegasi Kabupaten Muna Barat harus mengikuti semua kegiatan lombanya. Tidak ada lagi pengikutsertaan dalam rangka pembinaan prestasi, tetapi yang didalamnya adalah pengenalan sebagai daerah otonomi baru untuk perpartisipasi penuh dalam MTQ Sulawesi Tenggara, yang akan diselenggarakan pada bulan Maret 2016 di Kota Baubau,” imbuhnya.La Ode Rajiun Tumada Ilaihi berharap, segenap pelaksana kegiatan mengawal ketat semua elemen yang terlibat dalam setiap lomba. Sehingga yang menjadi keterwakilan Kabupaten Muna Barat dalam pelaksanaan MTQ Provinsi merupakan pilihan terbaik yang dapat bersaing dengan kabupaten/kota yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara.Setelah membuka acara, La Ode Rajiun Tumada juga melantik 30 dewan juri yang meliputi dewan hakim Tilawah, Ihdil Quran, Syahril Quran, Kaligrafi dan Fahmil Quran yang akan melaksanakan tugas selama 5 hari sejak tanggal 13-18 Februari 2016.   Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan