Muna Mantapkan Persiapan ke HUT Sultra

  • Bagikan
Rapat Pemantapkan Persiapan HUT Sultra.Foto:Anuardin/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: MUNA – Menyambut peringatan HUT Sultra ke 52 di Kolaka pada akhir april ini, kabupaten Muna semakin memantapkan persiapan. Seluruh bekal barang dipergunakan saat acara, mulai diidentifikasi keberadaannya.

 

Kesiapan Muna menuju Kolaka relatif lancar, karena sejauh ini tak ada hambatan yang signifikan untuk mempersiapkan kebutuhan terkait peringatan tersebut. Bahkan, beberapa tim kerja sudah berada di titik lokasi HUT guna menghimpun segala kekurangan sebelum perhelatan digelar.

 

“Karnaval sudah tidak menjadi masalah. Untuk pameran, yang perlu diperhatikan adalah penjaganya yang berperan dalam stand. Pengunjung juga akan melihat siapa yang menjaga tempat kita,” kata Sekda Muna Nurdin Pamone saat pertemuan diruang rapat Sekda, Senin (18/04 .

 

Nurdin kembali menekankan pentingnya produk unggulan untuk ditampilkan. Menurutnya, jika daerah tertentu punya produk yang sama persis dengan Muna, maka penekanannya, harus ada inovasi dari produk tersebut. selain itu, juga harus didukung dengan leaflet yang berisi narasi mengenai produk yang ditampilkan.

 

“Saat pameran berlangsung beberapa daerah menampilkan kacang mete. Demikian pula dengan Muna. Nah yang ingin saya sampaikan kacang mete Muna kelebihannya seperti apa. Produk bisa sama namun rasa harus beda,” ujarnya.

 

Hal lain diungkapkannya perihal karnaval dan pawai budaya dijadwal akan berlangsung pada 23 April. Walau dihari yang sama, Karnaval dan Pawai Budaya beda sesinya.

 

Diungkapkan Nurdin, Muna butuh tampilan yang mengangkat aktifitas budaya atau kebiasaan saat pergelaran acara. Pakaian adat bukan menjadi jadi alat pamer namun atraksi budaya.

 

Lebih rinci lagi, mantan Sekwan Kota Kendari ini meminta agar pakaian adat yang turut dilekatkan dalam pawai nanti mencerminkan kegiatan seperti apa di Muna. Jika pergelaran akan menunjukkan prosesi pingitan ala Muna, maka pakaian adat mengikut tema tersebut.

 

“Jika kontingen Muna pawai dengan pakaian adat pesta pernikahan, maka penonton harus tahu yang mana pengantinnya. Bukan hanya itu, prosesi pernikahannya pun harus ditampilkan. Pengantin pria pakai apa, wanitanya juga seperti itu. Prosesi adat yang menyertai itu yang diperlihatkan. Jadi aktifitas budaya pernikahan Muna akan dipertontonkan. Itulah pawai budaya. Tidak hanya bajunya saja,” terangnya.

 

Tak hanya itu, akomodasi kontingen Muna juga turut dibahas, diantaranya kesiapan hotel untuk menampung peserta. Gedung penginapan yang telah disiapkan Pemda, diklaim mampu menampung tamu kurang lebih 500 orang.

 

Walau begitu Kata Nurdin, bisa saja tak cukup karena diperkirakan peserta dari Muna bisa lebih dari itu. Mengantisipasi itu panitia sudah mengkonfirmasi hotel jika penyewa jumlahnya membludak.

  • Bagikan