Nihil Kasus Positif Covid-19, Dikbud Buteng Siap Terapkan Sekolah Tatap Muka

  • Bagikan
Kepala Dikbud Buton Tengah, Abdullah. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Satu tahun lebih lamanya pemerintah menetapkan sistem sekolah daring selama pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, akhirnya memberikan kelonggaran untuk seluruh sekolah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 pada Juli 2021.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Dikbud Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara akan menindaklanjutinya dengan tetap memperketat protokol kesehatan, sebab masih dalam situasi pandemi.

Diterangan Kepala Dikbud Buteng, Abdullah, sistem pembelajaran tatap muka nantinya akan terasa berbeda. Siswa kembali belajar, namun tidak seperti sebelum Covid-19 mewabah.

Pembelajaran tatap muka akan diterapkan secara terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, menyangkut jumlah siswa, jaga jarak, waktu belajar, hingga hal lainnya yang dengan tetap berubaya mencegah penularan virus.

Abdullah mengatakan, pembelajaran tatap muka di Kabupaten Buteng ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, di mana hingga saat ini Buteng masih masuk dalam zona hijau dan tidak terdapat warga yang terpapar Covid-19 atau jumlah Covid-19 nol kasus.

“Kita ini kan sudah tatap muka sejak dulu (pembelajaran), di mana saat ini jumlah covid-nya nol, aturannya juga kan kembali pada kebijakan pemerintah daerah,” ujarnya, Senin (24/5/2021).

Pelajar daring pernah dirasakan siswa di Kabupaten Buteng. Namun, banyaknya kendala membuat kebijakan tersebut sulit diterapkan. Pasalnya, jaringan internet masih sulit, sebagian orang tua siswa kesulitan menyediakan sarana penunjang seperti ponsel. Di satu sisi tidak adanya kesiapan dari para guru dan siswa untuk belajar daring.

Hingga akhirnya, Dikbud Buteng memutuskan untuk mengganti belajar daring dengan belajar berkelompok selama sekitar tiga bulan.

“Pada saat awal pandemi di Buton Tengah belajarnya membentuk kelompok, lima orang (setiap kelompok), lalu mendatangi guru. Sempat belajar online tapi banyak yang stres,jadi disiasati,” jelas Abdullah.

Oleh karena itu, menyambut semester ganjil pada Juli mendatang, Dikbud Buteng akan berupaya menerapkan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperketat protokol kesehatan.

“Sekarang anak sekolah sedang ujian, datang ke sekolah seperti biasa (menerapkan protokol kesehatan),” tambahnya. (B)

Laporan: Aisyah Welina

Editor: Sarini Ido

  • Bagikan