Nilai dan Volume Impor di Sultra Melonjak

  • Bagikan
Grafik Nilai Impor Sultra pada Januari 2022.

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Total nilai dan volume impor di Provinsi Sulawesi Tenggara pada Januari 2022 meningkat, masing-masing 69,47 persen dan 102,89 persen dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan ekspor disebabkan oleh naiknya impor dari negara Tiongkok senilai US$75,09 juta atau 129,20 persen, diikuti Kazakhstan senilai US$15,84 juta dari sebelumnya tidak ada menjadi ada, serta Afrika Selatan senilai US$3,93 juta atau naik 14,02 persen.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sultra, Surianti Toar, mengatakan total nilai impor pada Januari 2022 dari tiga negara utama impor Sultra mencapai US$180,95 juta atau naik US$94,85 juta dengan presentase 110,15 persen dibandingkan pada Desember 2021.

Kemudian, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor dari tiga negara utama selama Januari 2022 naik US$54,34 juta (42,91 persen).

“Peningkatan nilai impor Sultra Januari 2022 terutama berasal dari Tiongkok mencapai US$66,72 juta atau 100,35 persen,” jelas Surianti, Selasa (1 Maret 2022).

Menurut golongan penggunaan barang selama Januari 2022, bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 81,05 persen dengan nilai US$163,89 juta. Dibandingkan bulan sebelumnya, total nilai impor golongan penggunaan barang selama Januari 2022 meningkat.

“Hahan baku/penolong mengalami peningkatan, yakni US$79,96 juta (95,28 persen), diikuti barang modal senilai US$2,99 juta (8,46 persen),” ujarnya.

Di periode yang sama pula impor golongan barang konsumsi turun US$0,06 juta atau 86,47 persen.

Selama Januari 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, nilai bahan baku mengalami penurunan US$20,33 juta (turun 11,04 persen), barang konsumsi melandai 95,11 persen atau US$0,19 juta dan barang modal naik 432,94 persen atau senilai US$31,11 juta.

Berdasarkan data BPS Sultra, periode Januari 2020-Januari 2022, nilai impor Sultra tertinggi pada September 2021 yang mencapai US$383,50 juta dan terendah pada Februari 2021, yaitu US$71,00 juta.

Sementara itu, volume impor tertinggi tercatat pada September 2021 yang mencapai 1.438,31 ribu ton dan terendah pada Mei 2020 dengan volume 165,56 ribu ton.

Adapun nilai impor Sultra pada Januari 2022 sebesar US$202,20 juta atau naik 69,47 persen dibanding impor Desember 2021 yang tercatat US$119,31 juta. Sedangkan volume impor pada Januari 2022 tercatat 346,28 ribu ton atau naik 102,89 persen dibanding impor Desember 2021 senilai 170,67 ribu ton.

Surianti Toar juga menyampaikan menurut golongan barang HS 2 digit didominasi oleh komoditas besi dan baja dengan nilai US$70,97 atau 153,46 persen dan di urutan kedua adalah komoditas bahan bakar mineral dengan nilai US$55,06 juta atau 65,81 persen.

“Dilihat dari perkembangannya terhadap Desember 2021, impor golongan barang HS 2 digit Sultra pada Januari 2022 seluruhnya mengalami peningkatan,” tambah Surianti.

Besarnya peningkatan berdasarkan golongan barang HS 2 digit, yaitu komoditas besi dan baja senilai US$ 42,97 juta atau 153,46 persen diikuti komoditas bahan bakar mineral senilai US$21,85 juta atau 65,81 persen.

Sedangkan komoditas mesin/pesawat mekanik naik senilai US$2,83 juta atau 14,81 persen, diikuti kendaraan dan bagiannya senilai US$3,29 juta atau 19,89 persen, serta golongan garam, belerang, kapur senilai US$6,64 juta atau 226,96 persen. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan