NSLIC Latih Wirausahawan Sultra Tingkatkan Perekonomian Lokal

  • Bagikan
Pelatihan kewirausahaan asal Sultra oleh NSLIC. (foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pelatihan kewirausahaan asal Sultra oleh NSLIC. (foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Wirausahawan tani di Provinsi Sulawesi Tenggara dilatih mengembangkan usaha dan pendapatan mereka melalui pelatihan yang dilakukan National Support for Local Investment Climate/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED), Jumat (30/8/2019).

Di Sultra, proyek NSLIC bekerjasma dengan beberapa kabupaten dan kota dalam pengembangan sektor peternakan terintegrasi dengan sektor pertanian. NSLIC sendiri memperkenalkan bentuk training Competency Based Economies-Formation of Enterprise (CEFE).

Project Direktur NSLIC/NSELRED Rino A Sa’danoer, mengatakan pelatihan wirausaha ini sebagai awal mula kick off atau perkenalan suatu pelatihan kewirausahawan yang namanya CEFE kepada pihak-pihak yang menjadi kelompok sasaran dalam hal ini pelaku usaha.

“Melalui kesempatan ini, kita coba menciptakan motor-motor ekonomi pelaku usaha yang bisa menggerakkan ekonomi lokal ke depannya. Bedanya training kewirausahawan lain, CEFE lebih banyak pada bagaimana mengubah atau menciptakan wirausahawan kalau yang lain itu lebih kepada memberikan pengetahuan saja,” jelas Rino, Jumat (30/8/2019).

Ditambahkannya, untuk pengembangan ekonomi lokal itu banyak hal bisa dilakukan termasuk pengembangan usaha peternakan sapi. Namun usaha itu lebih kepada bagaimana pengembangan dari sisi produksi, sehingga bisa meningkat yang dihubungkan dengan pasar.

Diharapkan usai pelatihan, wirausahaan terdorong mengembangkan usahanya.

(Baca juga: NSLIC Evaluasi Hasil Kerja Sama Pengembangan Usaha Peternakan Sapi di Konsel)

National Adviser CEFE Internasional, Jerri Irgo menambahkan pelatihan tersebut secara teknis harus yang punya usaha meliputi sektor produksi, dagang dan jasa dan sudah berjalan minimal 2-5 tahun sebagai dasar pengembangan usaha untuk lebih maju.

“Bedanya tahapan training ini adalah mereka belajar dari pengalaman bisnis mereka sendiri, kita hanya mendampingi pelaku usaha guna menjawab apa kebutuhan bisnisnya dalam kurun waktu 30 jam di seksi kelas,” ucapnya.

Selama sesi kelas, peserta akan mendapatkan pengetahuan manajemen, pemasaran, produksi, SDM organisasi, dan keuangan. Bahkan saat pelatihan dituntaskan, pihaknya tetap memberikan pendampingan pengembangan usaha dalam bentuk laporan.

“Pendampingan terus dilakukan selama 300 hari pasca-training sesi kelas berlangsung, semua peserta harus ditargetkan bisa meningkatkan omset usahanya sedikitnya 10 persen dalam kurun waktu pertiga bulan,” ujarnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan