Nyaris Tenggelam Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Dievakuasi SAR

  • Bagikan
KM-TAMARUNANG saat dievakuasi di dermaga Menui setelah mengalami mati mesin karena dihantam ombak, Selasa (21/6/2016). (Doc SAR untuk SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Akibat dihantam ombak tinggi di perairan Menui, kapal nelayan KM-TAMARUNANG 01 rute Menui – Kendari mengalami Mati mesin pada Selasa (21/6/2016) sekitar pukul 11:10 Wita. Karena hal ini, Subakri sang pemilik kapal, Subakri langsung mengubungi Tim SAR Kendari.

Menerima laporan tersebut, Rescue Boat (RB) 210 bersama tim rescue Kantor SAR Kendari diberangkatkan menuju tempat kejadian musibah (TKM) melalui Dermaga Utama BASARNAS Kawasan Timur Kendari untuk melakukan pencarian, pertolongan serta evakuasi terhadap kru kapal.

“Waktu dari Menui menuju Kendari, baru satu jam perjalanan kapal mengalami mati mesin dan bocor karena dihantam ombak sehingga menyebabkan air laut masuk ke palka dan dikamar mesin, (Air yang masuk) tingginya sudah selutut,” ungkap Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin saat ditemui diruangannya, Rabu (22/6/2016).

“Untung saja ABK cepat menelpon kami di SAR, terlambat dua jam saja, bisa celaka kapal tersebut,” tambah Amiruddin.

Sebelum ditemukan Tim SAR Kendari, kapal nelayan tersebut diperkirakan terapung selama 5 jam dengan kondisi kapal tergenang air dan mesin terendam air.

Beruntung, Rescue Boat 210 berhasil menemukan KM-TAMARUNANG 01 sekitar pukul 16:20 Wita, dalam keadaan mati mesin, tapi kondisi seluruh ABK yang berjumlah 13 orang dalam keadaan selamat. Seluruh ABK langsung di evakuasi ke pelabuhan Menui sebanyak 9 orang dan 4 orang ke Kendari dengan menggunakan RB 210.

“Jadi kapal tersebut langsung kami tarik ke pelabuhan di Menui, kalau ditarik ke Kendari terlalu jauh. Kapal tersebut juga sudah tidak layak, pengakuan ABK kapal tersebut juga suka macet-macet,” terang Amiruddin.

Diperkirakan, peristiwa ini terjadi akibat cuaca yang kurang mendukung, arus laut yang kuat serta ombak yang tinggi di perairan yang dilewati. Sesuai data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selama dua minggu terakhir ini cuaca tergolong cukup sangat ekstrim.

Mengantisipasi memburuknya cuaca serta gelombang tinggi Basarnas menyiagakan pos SAR yang ada di Baubau, Wakatobi, dan Kolaka agar siap siaga baik alat utama (Alut) dan personil.

“Selain kesiapan personil, kami juga sudah koordinasi dengan Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan (KSOP), Ditpolair, Lanal dan Dinas Perhubungan,” tutupnya.

  • Bagikan