OJK Sultra Dorong Literasi Keuangan Anak Melalui Program “Satu Rekening Satu Pelajar” di Konawe Selatan

SULTRAKINI.COM: KONAWE SELATAN– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara resmi meluncurkan program “Satu Rekening Satu Pelajar Disiplin Keuangan Sejak Dini” atau KEJAR PINDARA di Kabupaten Konawe Selatan. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan literasi keuangan kepada pelajar sejak usia dini, dengan memberikan mereka akses layanan keuangan formal melalui pembukaan rekening bank.

Acara peluncuran yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Konawe Selatan ini juga diwarnai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemerintah Daerah Konawe Selatan, Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Selatan, serta dua lembaga perbankan setempat, yaitu BPD Sulawesi Tenggara dan BPR Bahteramas Konawe Selatan.

Kepala OJK Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Shintia Wijayanti Putri Purnamasari, Kepala Bagian Pengawasan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Sultra, dalam sambutannya mengatakan, banyak masyarakat yang masih menggunakan produk dan layanan keuangan tanpa pemahaman yang cukup tentang manfaat, risiko, atau cara penggunaannya.
Program KEJAR PINDARA hadir untuk menjawab tantangan ini dengan memberikan akses keuangan formal kepada pelajar, sekaligus edukasi tentang pengelolaan keuangan yang bijak dan bertanggung jawab.

“Melalui program ini, kami berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga melek keuangan. Dengan demikian, mereka akan menjadi pengguna layanan keuangan yang lebih cerdas dan bijak,” ujar Shintia.

Bupati Konawe Selatan, H. Surunuddin Dangga, memberikan dukungan penuh terhadap program ini sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Daerah dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui akses keuangan yang lebih merata. Menurut Bupati Surunuddin, program ini sangat sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mandiri.

“Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan sangat mendukung inisiatif ini, yang merupakan bagian dari program Asta Cita Menuju Indonesia Emas. Melalui program KEJAR PINDARA, kami ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.

Sebagai implementasi awal, program KEJAR PINDARA akan membuka rekening tabungan bagi pelajar di tingkat TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Konawe Selatan. Para pelajar akan menerima pendampingan dan edukasi tentang cara mengelola uang mereka dengan bijak, serta pentingnya memiliki kebiasaan menabung sejak dini.

Sinergi antara OJK, Pemerintah Daerah, industri jasa keuangan, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan dampak positif dalam membangun generasi yang memiliki keterampilan keuangan yang kuat, tangguh, dan siap bersaing di dunia global.

Program ini juga merupakan bagian dari upaya OJK untuk mempercepat akses keuangan inklusif di daerah-daerah, yang menjadi salah satu fokus utama dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). OJK menilai bahwa dengan memberikan akses keuangan kepada pelajar sejak dini, akan tercipta budaya keuangan yang lebih sehat, di mana masyarakat mampu mengelola keuangan mereka secara lebih bijaksana dan mengurangi risiko kesulitan finansial di masa depan.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerjasama semua pihak terkait, termasuk lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan adanya kolaborasi yang erat, diharapkan program KEJAR PINDARA dapat menjadi model keberhasilan literasi keuangan yang dapat diadopsi di seluruh Indonesia.

Program ini, selain mengedepankan literasi keuangan, juga mendukung visi jangka panjang Indonesia dalam mewujudkan generasi yang cerdas, kreatif, dan mandiri. Melalui KEJAR PINDARA, diharapkan para pelajar Konawe Selatan dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya mampu mengelola keuangan mereka dengan baik, tetapi juga dapat berkontribusi pada perekonomian negara di masa depan.

Dengan diluncurkannya program ini, Konawe Selatan menjadi salah satu pionir dalam implementasi pendidikan keuangan bagi pelajar di Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan keuangan masyarakat secara luas.

Laporan: Riswan