Oktober 2020: Penurunan Terbesar Ekspor Sultra Terjadi di Komoditas Besi dan Baja

  • Bagikan
Potongan video Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti menyampaikan data ekspor Sultra pada Oktober 2020. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara pada Oktober 2020 mengalami penurunan 1,46 persen dibanding September 2020, yaitu dari US$298,94 juta menjadi US$294,59 juta. Sedangkan volume ekspor tercatat naik 25,25 persen dibanding September 2020, yaitu dari 185,37 ribu ton menjadi 232,18 ribu ton.

Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti, mengatakan secara kumulatif total ekspor Sultra Januari-Oktober 2020 tercatat US$1.749,55 juta atau naik 4,52 persen dibanding periode yang sama pada 2019.

Sebaliknya, volume ekspor kumulatif Januari-Oktober 2020 mengalami penurunan 93,71 persen dibanding Januari-Oktober 2019, yaitu 12.933,23 ribu ton menjadi 1.248,58 ribu ton.

Ekspor Sultra Oktober 2020 didominasi oleh kelompok komoditas besi dan baja dengan nilai US$298,55 juta; selanjutnya kelompok komoditas ikan dan udang dengan nilai US$2,76 juta; dan kelompok komoditas bahan bakar mineral dengan nilai US$1,54 juta

“Penurunan terbesar ekspor Sultra Oktober 2020 dibanding September 2020 terjadi pada kelompok komoditi besi dan baja senilai US$7,38 juta atau 2,48 persen,” kata Agnes, Selasa (1/12/2020).

Dikatakannya, secara kumulatif Januari-Oktober 2020, negara tujuan ekspor utama Sultra, yaitu Tiongkok, India, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang masing-masing dengan nilai US$279,29 juta, US$11,51 juta, US$1,73 juta, US$0,98 juta, dan US$0,41 juta. Peranan kelima negara tersebut mencapai 99,51 persen dari total ekspor Sultra pada periode Januari-Oktober 2020.

“Turunnya ekspor Sultra pada Oktober 2020 dibanding September 2020 dipengaruhi oleh turunnya ekspor ke negara tujuan utama, yaitu Tiongkok. Ekspor ke Tiongkok turun senilai US$8,26 juta atau turun 2,87 persen,” terangnya.

Menurut sektor ekonomi, ekspor Sultra Oktober 2020 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$292,33 juta atau 99,23 persen. Sektor pertambangan sebesar US$1,54 juta atau 0,52 persen dan sisanya sektor pertanian US$0,72 juta atau 0,25 persen.

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-Oktober 2020, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,46 persen, ekspor produk pertambangan 0,24 persen, dan sisanya 0,30 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan