SULTRAKINI.COM: BUTUR – Masyarakat diminta waspada terhadap penelepon gelap yang mengatasnamakan aparat penegak hukum untuk meminta sesuatu (uang). Kasus penipuan via telepon celuler ini telah memakan banyak korban.
Kapolsek Kulisusu, Kompol Rahman Dundu mengatakan, namanya pernah dicatut oleh orang tak dikenal (OTD) untuk melakukan penipuan. OTD tersebut menelepon seorang ibu separuh baya dan meminta sejumlah uang puluhan juta rupiah.
“Saya sempat kaget, ada seorang ibu datang di rumah. Saya sampaikan kalau urusan kantor, nanti besok saja di kantor,” kata Rahman di Mapolsek Kulisusu, Senin (10/10/2016).
Kemudian, lanjut Rahman, ibu tersebut mengeluarkan sepucuk amplot berisi sejumlah bukti transfer via bank ke rekening seseorang yang jumlahnya mencapai Rp27 juta. Ibu ini meminta agar uangnya dikembalikan, karena hanya sebatas dipinjam.
Pencatut nama Rahman Dundu ini menyampaikan kepada korban bahwa dana tersebut untuk persiapan kunjungan Kapolres. Uang tersebut akan dikembalikan usai kegiatan.
“Katanya uang ini ditransfer atas permintaan saya untuk persiapan kunjungan Kapolres. Tapi anehnya, uang itu ditransfer ke rekening isteri Kapolres Baubau,” cerita Rahman.
“Pantas waktu dia datang di rumah seolah-olah kita sudah akrab. Mungkin ibu ini mengira saya yang menelepon, karena dia disampaikan jangan cerita-cerita kepada orang lain,” tambahnya.
Setelah mendengar cerita tersebut, Rahman menjelaskan kalau ibu ini sudah menjadi korban penipuan berkedok pencatutan nama. “Ibu telah ditipu. Kami tidak pernah berbuat begitu. Coba ibu menghubungi kembali orang ini, kasih bicara dengan saya,” akunya.
Dijelaskan, berdasarkan hasil konfirmasi dengan pihak bank, nomor rekening yang tercantung dalam slip tersebut berada di Jakarta Selatan. “Kita sudah koordinasi dengan bank. Ternyata nomor rekening itu alamatnya di Jakarta Selatan. Kita minta diblokir, tapi isinya tinggal Rp15,” papar mantan Kabag Ops Polres Wakatobi ini.
Modus penipuan serupa juga nyaris merengut kepala Desa (Kades) Laangke Muslimin Isi. Beruntung, La Kado sapaan akrab Muslimin Isi menemui Kapolsek Kulisusu. “Untung dia (La Kado) cepat temui saya di Polsek, kalau tidak, mungkin jadi korban lagi,” ungkap Rahman.
Atas sejumlah kasus tersebut, Rahman menghimbau kepada seluruh masyarakat Buton Utara agar waspada dengan para penelepon gelap yang mengatasnamakan aparat. Jika ada penelepon yang mengaku aparat dan meminta sesuatu, sebaiknya dikonfirmasi ke Polsek. Sebab, modus penipuan saat ini beraneka ragam, sampai membawa-bawa nama penegak hukum