SULTRAKINI.COM: KONAWE SELATAN – Untuk pertama kalinya Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara akan dibangun pabrik pengolahan kelapa sawit. Pubrik dibangun oleh PT Merbau Jaya Indah Raya di Desa Larepako, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konsel.
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik oleh Bupati Konsel, Surunuddin Dangga pada Senin, 2 Oktober 2017 merupakan momentum awal sumber peningkatan ekonomi di daerah tersebut.
Surunuddin mengungkapkan, pabrik nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi adanya kerja sama dengan perusahaan bahwa hasil dari kebun sawit masyarakat akan dibeli dan sesuai standar perusahaan.
“Keberadaan pabrik diharapkan bisa menyerap tenaga lokal, sehingga mengurangi pengangguran dan kerja sama ini dapat mensejahterakan masyarakat,” kata Surunuddin.
Pembangunan pabrik dijadwalkan selama 18 bulan. Dijelaskan Direktur Utama PT Merbau Jaya Indah Raya, Bambang Noto Bandrianto, pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi yang pertama di Sultra dan ketiga di nasional yang dibangun perusahaan tersebut. Pembangunan menggunakan desain modern dibandingkan pabrik di wilayah lainnya. Ada juga kebun inti seluas 6.300 hektar dan kebun plasma 1.500 hektar dengan kreditur dari Bank Mandiri.
“Sistem pabrik kami di wilayah lain umpan Tandan Buah Segar ( TBS ) di tuang dalam bejana pakai rangkaian Lori. Di Konsel pakai konveyor sehingga lebih efisien dan hemat biaya operasional. Kapasitas olah pabrik 60 ton TBS/jam, dibutuhkan bahan baku setara 12.000 hektar kebun produktif,” jelas Bambang.
Kebun inti perusahaan dan kebun plasma menjadi bagian dari kerja sama Plasma Mandiri, yang tertuang dalam nota kesepahaman antara Pemda, masyarakat dan pihak perusahaan.
“Kami berterimakasih kepada Pemda Konsel karena bersedia bekerjasama. Dengan mitra Plasma Mandiri, jika dikerjakan serius dan terencana, wilayah akan berkembang cepat dan masyarakatnya sejahtera,” tambah Bambang.
Peletakan batu pertama tersebut, dihadiri Wakil Bupati Konsel Arsalim Arifin, Ketua DPRD Konsel Irham Kalenggo, Camat Laeya Asbauri Tamburaka, Camat Palangga Abd Jalil, dan unsur Muspida serta unsur dari pihak perusahaan.
Laporan: Adryan Lusa
