Pandemi Covid-19, Emak-emak Dilatih Olah Sampah Rumah Tangga

  • Bagikan
Ketua TP PKK yang juga ibu Lurah Watubangga (kanan) memberikan apresiasi pada kegiatan PKMI-UHO. Foto: IST
Ketua TP PKK yang juga ibu Lurah Watubangga (kanan) memberikan apresiasi pada kegiatan PKMI-UHO. Foto: IST

Sejumlah ibu rumah tangga dilatih untuk mengelola sampah rumah tangga di masa pandemi Covid-19. Selama ini sampah rumah tangga dibuang di sungai. Oleh Tim PKMI-UHO melatih emak-emak itu agar sampah organik dapat dijadikan pupuk dan sampah an-organik dikreasi menjadi media tanam, seperti pot bunga.

SULTRAKINI.COM: Tim Program Kemitraan Masyarakat Internal Universitas Halu Oleo (PKMI-UHO) menggelar pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga di masa pandemi Covid-19 bagi masyarakat RW 06, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.

Kegiatan atas penugasan lembaga penelitian kepada masyaakat  (LPPM) didanai badan layanan umum (BLU)  UHO diketuai Dr. Ir. Sitti Aida  Adha Taridala, M.Si, beranggota Asrianti Arief, S.P., M.Si, Hadi Sudarmo, S.P., M.Si., Nur Isiyana Wianti, S.P., M.Si., Iskandar, S.P., M.Si., Ph.D. dan Prof. Dr. Ir. Ayub Mangalla Padangaran, M.S.

Pemukiman warga di RW 06 Kelurahan Watubangga dilewati anak sungai yang bermuara ke Sungai Wanggu. Masyarakat setempat masih ada yang membuang sampah rumah tangga pada anak sungai itu sehingga menimbulkan pencemaran.

“Selain itu mensosialisasikan Peraturan Daerah  Kota Kendari Nomor: 10 tahun 2014 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, khususnya pasal 16 ayat 4 bahwa setiap orang atau badan dilarang membuang limbah padat dan cair di sungai dan Teluk Kendari. Selanjutnya pasal 37 ayat 1 ancaman pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp 50 juta,”  ujar Aida dalam release yang diterima SultraKini.com, Kamis (12 November 2020).

PKMI-UHO menawarkan solusi agar masyarakat tidak membuang sampah rumah tangga di sungai dengan memanfaatkan sampah organik (daun dan rumput) dijadikan sebagai pupuk kompos padat dan cair sehingga dapat digunakan untuk tanaman di sekitar rumah.

Adapun sampah anorganik (botol plastik, pipa bekas, dan galon bekas) dibuat menjadi pot bunga sebagai media tanam untuk tanaman hias di sekitar rumah.

Dengan demikian, kata Aida yang merupakan dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO,  pemanfaatan sampah rumah tangga diharapkan dapat mengurangi alokasi biaya ibu rumah tangga terutama pengadaan pupuk dan pot bunga dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kegiatan PKMI menerapkan protokol Covid-19 terutama menggunakan masker dan handsanitizer serta menjaga jarak, diikuti oleh 14 orang ibu rumah tangga dari RT13-RW06 dan ketua tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP PKK).

Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan