SULTRAKINI.COM: KENDARI – Salah satu upaya Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop), dalam menekan inflasi selama Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah, yakni pasar murah. Alhasil, pengadaan pasar murah tersebut sukses terselenggara di 11 kecamatan secara bertahap.
Disperindagkop mencatat, jenis bahan pokok yang paling banyak diminati masyarakat, seperti terigu dan gas elpiji 3 kg. Diketahui dua jenis itu selama pembukaan Ramadan mengalami kenaikan harga cukup signifikan, utamanya gas elpiji hingga mengalami kelangkaan.
“Gas elpiji 3 kilogram itu paling nomor satu, kedua itu terigu dan telur, ini paling banyak dibeli hampir di setiap kecamatan,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Kota Kendari, Ida Rianti ditemui di lokasi pasar murah bertempat pelataran Taman Kota, Selasa (5/6/2018).
Dia mengaku, sebanyak 400 kupon disebar di setiap kecamatan dengan harga yang disubsidi oleh pemerintah Kota Kendari. Masyarakat sangat antusias menyambut pelaksanaan pasar murah tersebut. Sebab umumnya di bulan Ramadan sampai jelang Idul Fitri sejumlah bahan pokok akan mengalami kenaikan harga.
“Alhamdulillah, saat ini harga di pasaran masih aman, bahkan sudah stabil, cuman kalau harga bawang kemarin ada kenaikan tapi sudah stabil, memang itu disebabkan ada permintaan yang tinggi sehingga ada kenaikan,” jelasnya.
Meski pelaksanaan pasar murah berakhir, pihaknya tetap memantau harga di pasaran, utamanya H-10 Idul Fitri. “Kita juga tetap melakukan pemantauan harga di pasaran,” ujarnya.
Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido
