Pasar Wuawua Sepi, Ini Saran Dewan ke Pemkot Kendari

  • Bagikan
Anggota DPRD Kota Kendari, Subhan. (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pasar Wuawua Kota Kendari sudah memasuki bulan kedua beroperasi. Namun aktivitas jual beli di pasar tersebut masih tampak sepi. Pantauan SultraKini.Com, Rabu (12/04/2017), suasana di dalam bangunan dua lantai ini masih lengang. Terlihat hanya segelintir pedagang yang sibuk dengan pembelinya.

Salah Seorang Pedagang Sembako Pasar Wua-wua atau lebih dikenal Pasar Baru yang tidak ingin disebut namanya, mengaku banyak pedagang Pasar Baru juga menjual di Pasar Panjang Bonggoeya. Tindakan tersebut dilakukan pedagang dikarenakan sunyinya pembeli hampi setiap hari di Pasar Baru.

“Pembelinya kurang, waktunya juga terbatas di sini,” keluh ibu tersebut, Rabu (12/04/2017).

Anggota DPRD Kota Kendari, Subhan, menyarankan Pemerintah Kota Kendari bisa menangani permasalahan para pedagang tersebut. “Mereka (pedagang) pasti butuh pembeli supaya dagangannya laku. Pemerintah kota mesti memberikan solusi konkrit terkait yang dialami pedagang ini,” tegasnya.

Wakil Ketua Komisi II ini juga berharap agar Pemkot Kendari melakukan sosialisasi terkait keberadaan Pasar Baru. “Mungkin bisa juga dihimbaukan kepada pegawai Pemkot yang rumahnya tidak jauh dari pasar ini, agar berbelanja di pasar ini. Atau Pemkot juga bisa membuat event yang bisa menghadirkan banyak orang di pasar ini. Intinya Pemkot perlu membuat berbagai kiat supaya pembeli bisa datang di pasar ini,” ucap Subhan.

Ia juga menyoroti masalah parkiran yang memberatkan pengunjung. “Ini juga mungkin perlu ditinjau ulang seperti apa mekanisme yang tepat. Sebab mungkin saja orang malas belanja di sini karena harus keluarkan biaya parkir lagi,” ujarnya.

Terkait masalah ini, Kepala Dinas Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, Nahwa Umar mengatakan, untuk menjadi pasar yang ramai tentu memerlukan proses. Sementara masalah parkiran, pihaknya tengah menyiapkan semacam kartu yang bertujuan pengunjung tidak direpotkan dan dibebani dengan pembayaran.

“Kita lagi proses semacam kartu langganan supaya pembayarannya lebih murah setiap bulannya,” pungkasnya.

  • Bagikan