Pascatakbiran Anggota Geng Motor Berstatus Pelajar Tawuran di Muna

  • Bagikan
Kelompok geng motor terciduk patroli gabungan Polres Muna, Sabtu (10/8/2019). (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Kelompok geng motor terciduk patroli gabungan Polres Muna, Sabtu (10/8/2019). (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Geng motor yang masih berstatus pelajar SMA di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dibekuk Kepolisian Sektor (Polsek) Katobu wilayah Polres Muna. Mereka yang berjumlah sekitar 15 orang ini diamankan karena terlibat tawuran pascamengikuti takbir keliling Idul Adha 1440 Hijriah, Sabtu (10/8/2019) sekitar pukul 23.35 Wita.

Sebelum tawuran terjadi, geng motor brother hood vs gost road saling melempar batu di depan Kantor UPTD Museum Rumah Adat Barughano Wuna. Tiba-tiba polisi datang dan langsung mengejar para pelajar ini berhamburan menjauh dari lokasi kejadian.

Alhasil, Kapolsek Katobu, Ipda Darul Aqsa yang memimpin pengejaran mengamankan 15 orang beserta enam unit motor kemudian menggiring ke Mapolsek Katobu.

Tak hanya itu, hasil patroli gabungan Polres Muna turut mengamankan dua remaja kedapatan membawa minuman keras tradisional jenis arak yang disimpan dalam sadel motor.

Kapolsek Katobu, Ipda Darul Aqsa, menerangkan, para pelaku mengaku aksi itu dipicu karena kelompok geng motor brother hood merasa tidak terima saat salah satu kelompoknya nyaris terkena lemparan batu di seputaran Tugu Jati Kota Raha yang diduga dilakukan oleh kelompok geng motor gost road.

“Alasan tidak terima, kelompok geng motor brother hood ini konvoi di jalan mencari geng motor gost road, kemudian mereka bertemu di depan rumah adat Barughano Wuna dan aksi saling lempar terjadi,” jelas Ipda Darul Aqsa, Minggu (11/8/2019) dini hari.

Anggota geng motor yang diamankanpun diberikan ganjaran berupa latihan fisik push up 30 kali serta membuat surat pernyataan tidak akan melakukan hal tersebut di kemudian hari yang disaksikan orang tua masing-masing.

“Setelah buat surat pernyataan yang disaksikan orang tuanya, kami suruh pulang. Kami tidak lakukan penahanan karena mengingat menghadapi hari raya Idul Adha 1440 Hijirah,” ucapnya.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan