Pasien BPJS Keluhkan Pelayanan RSUD Muna

  • Bagikan
Kondisi pasien ibu melahirkan, Marna yang baru mendapat tindakan medis diruang bersalin RSUD Muna. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Kondisi pasien ibu melahirkan, Marna yang baru mendapat tindakan medis diruang bersalin RSUD Muna. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : MUNA – Seakan tidak ada hentinya persoalan buruknya pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kerap dikeluhkan oleh keluarga pasien. Kali ini kembali menimpa pasien peserta BPJS Kesehatan ibu melahirkan, Marna (25) warga Desa Kasipi, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat.

Sejak dirujuk pada 23 Juli 2018 sekitar pukul 21.00 Wita, di RSUD Muna yang kini berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pasien yang diagnosa retensio plasenta ini tidak mendapat pelayanan intensif dengan alasan dokter tak kunjung datang. Pasien baru ditindaki oleh dokter sekira pukul 16.40 Wita 24 Juli 2018.

Seperti dikeluhkan salah satu keluarga pasien, Alif. Kepada SultraKini.Com. Ia mengatakan, saat menjenguk pasien sekitar pukul 14.00 Wita, Istrinya menyampaikan bahwa pasien dikatakan bau busuk oleh salah satu bidan jaga. Karena tidak menerima perkataan itu, dirinya bergegas masuk keruangan bersalin tempat pasien dirawat.

Menurutnya, bau “Tak Sedap” berasal dari tempat sampah yang ada di dalam ruangan dan meminta agar bidan jaga untuk membuangnya. Merasa tidak tanggapi, dia bernisiatif mengeluarkan sendiri sampah tersebut ke depan pintu ruangan.

Namun, tindakannya justru tidak diterima oleh para bidan jaga, dengan berdalih tempat sampah belum penuh dan itu bukan tugas bidan sehingga tempat sampah tersebut dikembalikan dengan cara digeser menggunakan kaki.

“Terus terang kami keluarga tersinggung tidak sepantasnya katakan pasien bau tak sedap menandakan itu bidan tidak paham kode etik profesinya. Parahnya tindakan saya mengeluarkan sampah agar ruangan tidak bau justru dianggap tidak sopan oleh mereka (bidan),” kata Alif dengan raut wajah penuh kekesalan, Selasa (24/7/2018).

Dia menyayangkan sikap bidan jaga, saat pihak keluarga berupaya menanyakan kondisi pasien yang tak kunjung mendapat tindakan medis dari dokter hingga menjelang sore hari. Bidan mengatakan masih menunggu dokter datang dan tidak bisa dihubungi terkecuali dokter sendiri yang menghubungi.

“Harusnya kita diberi edukasi bukan jawaban seperti itu yang kita inginkan. Saya sempat suruh keluar para bidan jaga karena ribut tertawa sambil bermain HP tidak pikirkan kondisi pasien, justru mereka tidak terima dan katakan ini ruang tindakan, di dinding ditempel himbauan jangan ribut tapi mereka yang ribut,” ungkapnya.

Saat SultraKini.com mencoba konfirmasi ke pihak managemen RSUD Muna dibidang pelayanan pukul 09.00 wita, namun Kepala Bidang Pelayanan Waode Sayembara baru dapat ditemui sekitar pukul 09.35 Wita dengan berdalih baru saja selesai mengurus kendaraan dinas milik empat dokter ahli yang baru bertugas.

“Nanti ya pak, saya belum tahu soal itu karena sampai saat ini tidak ada keluarga pasien datang mengeluhkan pelayanan, tapi saya akan penggil Kepala ruangan bersalin untuk konfirmasi karena saya sering sosialisasikan ke mereka (kepala ruangan) kalau ada keluhan pasien untuk mengadukan ke bidangnya,” ungkapnya.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan