SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) KSU Bangsa Mandiri bersama warga Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Abeli, masih menuntut pihak Syahbandar Kendari memperjelas nasib para buruh yang akan bekerja di Pelabuhan Bungkutoko.
Sejak Rabu (22/6/2016) hingga Kamis (23/6/2016), massa masih melakukan demonstrasi di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari yang terletak di kawasan Pelabuhan Bungkutoko. Bahkan massa saat ini menyegel kantor KSOP.
Penyebabnya, pihak Syahbandar hanya menjanji para buruh untuk segera mengoperasikan Pelabuhan Bungkutoko. Namun sejak diresmikannya pelabuhan pada Mei 2016, hingga kini belum ada satu pun kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut.
“Keluar.. keluar.. keluar.. Kami tidak ingin ada aktifitas di kantor ini. Kantor ini kami segel,” ujar para pengunjuk rasa dengan rasa jengkel. Diantara puluhan massa, tampak juga sejumlah ibu-ibu.
Kepala KSOP Kendari, Akhriadi mengaku sudah meminta para pemilik kapal untuk mengoperasikan kapalnya di Pelabuhan Bungkutoko. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari para pemilik kapal.
“Kita sudah dapat perintah operasi dan kita sudah sampaikan kepada pemilik kapal atau pihak pelayaran, bahwa Pelabuhan Bungkutoko sudah ada izin dari Kementerian, dengan melakukan surat menyurat kepada pemilik kapal pelayaran,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, bahwa masih ada persiapan lain yang dilakukan pihak Syahbandar agar kapal disandarkan di Bungkutoko. “Semua butuh proses dan intinya ini hanya masalah waktu,” ujar Akhriadi.
Sayangnya, dia tidak menjelaskan secara rinci persiapan yang dilakukan pihak Syahbandar tersebut.
Editor: Gugus Suryaman