Pelatihan Potensi SAR di Baubau Ditutup, Peserta Dilatih Tangani Kecelakaan Pelayaran

  • Bagikan
Pelatihan Potensi SAR di Baubau. (Foto: Dok Basarnas Kendari)
Pelatihan Potensi SAR di Baubau. (Foto: Dok Basarnas Kendari)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Sebanyak 59 dari 60 peserta rapat koordinasi dan pelatihan potensi SAR oleh Basarnas bersertifikat dan dinyatakan lulus dan berpotensi. Penutupan agenda tersebut berlangsung di Pantai Nirwana.

Wali Kota Baubau, AS Tamrin berharap potensi dimiliki personel Pos SAR Jembrana Kota Baubau dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan proses evakuasi di wilayah kerjanya.

“Bencana selalu datang tiba-tiba jadi diharapkan dengan potensi yang telah dimiliki mereka dapat dengan sigap melakukan pertolongan pertama dalam keadaan emergency,” ujar AS Tamrin usai menutup kegiatan, Minggu (22/9/2019).

elatihan Potensi SAR di Baubau. (Foto: Dok Basarnas Kendari)
Pelatihan Potensi SAR di Baubau. (Foto: Dok Basarnas Kendari)

Kepala Basarnas Kendari, Djunaidi, menerangkan pelatihan selama enam hari tersebut berlangsung lancar. Tercatat satu orang peserta dinyatakan tidak lulus karena absen dua hari.

“Jumlah jam pelatihan selama 76 jam, sehingga jika kurang dari itu dinyatakan tidak berpotensi,” jelas Djunaidi.

Peserta Potensi SAR menerima materi medical first responder (MFR) atau pertolongan pertama, pengenalan peralatan yang digunakan dalam pertolongan di air dan pembekalan tentang penggunaan rubber boat, motor tempel, penggunaan peralatan bantu pertolongan di air, dan cara menolong korban tenggelam.

Foto Bersama Wali Kota Baubau dengan peserta pelatihan Potensi SAR. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Foto Bersama Wali Kota Baubau dengan peserta pelatihan Potensi SAR. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

Ditambahkan Djunaidi, pelatihan dilakukan dengan tujuan agar potensi SAR sigap dan mengetahui bagaimana menangani pelaksanaan pertolongan di water rescue, sehingga peserta juga diberikan pemahaman teori dan praktik penanganan korban, mengevakuasi korban dari laut ke perahu karet, serta peserta dilatih bertahan di laut.

“Diberikan ilmu cara penyelamatan korban, bagaimana cara menyelamatkan korban, misalnya yang jatuh dari dermaga atau kecelakaan pelayaran,” jelasnya.

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan