Pelayanan Buruk, Tiga Pasien Klinik Azalia Konawe Memilih Keluar

  • Bagikan
Siti Rohana tengah menggendong Mehdi anaknya, sesaat sebelum keluar dari klinik Azalia (foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Dugaan malpraktik yang terjadi di Klinik Azalia Kabupaten Konawe kini menjadi sorotan. Tak hanya itu, buruknya pelayanan juga menjadi keluhan keluarga pasien yang menggunakan jasa klinik tersebut.

Hengkangnya tiga pasien Klinik Azalia terjadi pada, Jumat malam (10/11/2017). Saat itu beberapa keluarga pasien, mendatangi klinik setelah mendengar terjadi dugaan malpraktik.

Dugaan kesalahan penanganan medis tersebut menimpa Zahra, bayi yang baru berusia lima bulan.

Kasus tersebut ternyata berefek domino kepada pasien lainnya. Keluarga pasien yang tidak sempat kami wawancara, terlihat membawa seorang bayi keluar dari klinik. Dari informasi yang dihimpun, keluarga tersebut merupakan kerabat (adik) dari Wakil Ketua DPRD Konawe, Rusdianto. Hal itu dapat terlihat dari mobil yang dipakai untuk menjemput pasien, yang tiada lain adalah mobil dinas dari Ketua DPC PDIP Konawe tersebut.

Pantauan media ini, saat keluarga pasien hendak meninggalkan klinik, tampak ayah dari anak yang dirawat itu marah-marah. Dari mulutnya keluar umpatan yang mengatakan jika pelayanan di klinik tersebut buruk.

“Percuma juga berobat di sini, tidak ada perubahan,” umpat pria berbadan kurus itu sambil membawa barang-barangnya dari kamar rawat inap ke bagasi mobil.

Tak lama berselang, keluarga pasien lainnya juga tampak berkemas-kemas. Mereka juga hendak meninggalkan klinik tersebut. SULTRAKINI.COM pun berkesempatan mewawancarai keluarga tersebut.

Siti Rohana, mengaku anaknya Mehdi (1 tahun) masuk di Klinik Azalia pada Senin malam (06/11/2017) lalu. Anaknya itu menderita Muntaber. Kondisinya sangat lemah. Selang infus masih menempel di tangan pasien.

Menurutnya, selama menjalani perawatan di Klinik Azalia, anaknya baru dua kali diperikasa dokter anak, berinisial Ra. Yang lainnya hanya diperiksa oleh dokter umum diklinik itu.

Namun, setelah hampir sepekan menjalani perawatan, ia merasa tidak ada perubahan yang signifikan dari kondisi anaknya. Ia pun bersama keluarganya sepakat untuk keluar malam itu, terlebih setelah adanya kejadian malpraktik.

“Kami masuk sejak Senin lalu. Tapi tidak ada perubahan juga. Ini anak masik sakit terus,” ujarnya sambil mengendong anaknya ketika hendak keluar dari ruang perawatan.

Sementara itu, pasien anak yang terakhir keluar adalah Zahra, bayi yang diduga korban malpraktik. Ia dibawa keluar dari klinik dan dibawa lari ke RSUD Konawe. Keluarga bayi tersebut tampak sangat kecewa terhadap pelayanan klinik tersebut.

Sebagaimana diketehui, klinik Azalia mendadak ramai pada Jumat malam (10/11/2017) setelah tersiar kabar tentang dugaan malpraktik. Bahkan Wakapolres Konawe, Kompol Derry Indra dan sejumlah anggota polisi lainnya sempat meninjau klinik tersebut.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan