Pembully Siswi yang Viral di Medsos Diadukan ke Polisi

  • Bagikan
Potongan video bully oleh sekelompok remaja perempuan terhadap seorang siswi SMP. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Potongan video bully oleh sekelompok remaja perempuan terhadap seorang siswi SMP. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Seorang pelajar yang menjadi korban “Bully” oleh sekelompok remaja pada beberapa waktu lalu, resmi diadukan di kantor Kepolisian Sektor Mandonga. Aksi bully viral di media sosial usai video pendek tersebar di dunia maya.

Didampingi ayah dan kakak kandungnya, korban terlihat menutup diri saat tiba di kantor polisi. Namun, pihak orang tua korban enggan memberikan komentar terkait kasus tersebut.

Salah seorang guru korban yang ditemui SultraKini.Com di tempat korban bersekolah, membenarkan perihal peristiwa tersebut. Kejadian itu berlangsung di depan kantor KPU Provinsi Sulawesi Tenggara sekitar pukul 11.30 Wita, ketika seluruh siswa telah dipulangkan lebih cepat dari jadwal.

“Seluruh pelajar dipulangkan lebih awal, karena gedung sekolah sedang direhab. Ada orang kantin sekolah yang melapor bahwa korban ada yang cari dari sekolah lain. Saya pikir itu belum terjadi, ternyata sudah terjadi. Kalau terkait persoalannya, kami belum tahu soal itu,” ujar Karya, Rabu (4/7/2018).

Kapolsek Mandonga, AKP Kasman, mengatakan pihak orang tua korban melaporkan kasus itu hanya sebatas aduan saja. Pihaknya akan berupaya untuk memediasi kedua belah pihak.

“Masih sebatas aduan dan ini coba tempuh jalur mediasi. Karena mengingat kedua belah pihak masih dibawah umur dan berstatus pelajar. Kita harapkan, masalah ini selesai dengan baik tanpa proses hukum,” jelas Kasman kepada SultraKini.Com.

Seperti diketahui sebelumnya, beredar video aksi bully terhadap korban. Tampak sekelompok perempuan membully seorang siswi SMP. Bahkan beberapa di antara mereka, mengeluarkan perkataan kasar kepada korban. Beberapa di antara kelompok remaja itu, juga terlihat terus mendorong memaksa seorang siswi untuk berkelahi namun tidak direspon.

 

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan