SULTRAKINI.COM: KONAWE – DPRD Konawe menilai program pembangunan Pemerintah Daerah Konawe sejalan dengan nawacita presiden dan wakil presiden RI, utamanya tiga sektor pembangunan.
Wakil Ketua DPRD Konawe, Rusdianto, mengatakan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan merupakan program unggulan pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Kery-Gusli. Sekaligus sejalan dengan program pemerintah pusat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendukung karena apa yang didorong bupati dan wakil bupati Konawe dalam visi misi-nya sejalan dengan nawacita Presiden Jokowi,” ucapnya di sela-sela syukuran atas pelantikannya sebagai wakil ketua DPRD Konawe periode 2019-2024, Minggu (6/10/2019).
Pihak dewan bersama pemda juga sedang fokus membahas tiga sektor tersebut dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019. Ketiga sektor itu juga akan dikawal hingga mendorong pelaksanaanya.
“Hari Senin besok kita akan menandatangani nota kesepahaman bersama atas pembahasan atau konsultasi APBD-P dalam hal ini KUA-PPAS yang baru kita laksanakan tiga hari berturut-turut,” tambahnya, Minggu (6/10/2019).
Rudi berharap pada postur APBD 2020, anggaran di tiga sektor unggulan tersebut dapat ditingkatkan. Namun untuk mencapai tujuan itu tentu dibutuhkan pemikiran, niat, dan kerja keras secara kolektif.
“Karena kenapa? Kalau kita tidak fokus, tidak akan kelihatan pembangunan suatu wilayah termasuk di Konawe. Kondisi wilayah yang luas, memang tidak ada cara lain selain kita bisa fokus dari beberapa sektor yang kita tahu merupakan potensi andalan daerah kita karena tujuannya untuk peningkatan kesejahteran masyarakat. Kami yakin dan seluruh anggota DPRD yakin dengan visi-misi ini,” ujarnya.
Tiga sektor unggulan pemerintahan Kery–Gusli, yakni sektor pertanian dengan program sejuta ton beras (target lumbung padi nasional), sektor perikanan dengan program seribu kolam, dan sektor peternakan dengan program sejuta sapi (target Konawe swasembada daging).
Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido
