Pemda Kolut Revitalisasi 43 Ribu Hektar Kebun Kakao

  • Bagikan
Bupati Kolaka Utara (Kolut) Nur Rahman Umar (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI. COM)

SULTRAKINI.COM:KENDARI- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Utara merevitalisasi 43 ribu hektar kebun kakao yang dianggap sudah tidak produktif lagi dari 78 ribu hektar luas kebun kakao yang ada di Kolaka Utara.

Hal itu dilakukan Pemda Kolut guna mendorong sektor perkebunan yang mana kakao menjadi sektor komoditas unggulan masyarakat Kolaka Utara sekaligus sebagai sumber pendapatan ekonomi warga masyarakat setempat.

Hal tersebut dibenarkan oleh Bupati Kolut, Nur Rahman Umar mengatakan bahwa sebanyak 43 ribu hektar lahan kakao akan diremajakan kembali dengan benih baru karena dianggap tidak produktif lagi atau sudah tua dan selebihnya akan ditanami benih baru.

” Inilah yang saat ini dijadikan sasaran untuk dilakukan revitalisasi supaya kembali berproduksi,” katanya usai memaparkan potensi kakao diacara seminar nasional Dewan Riset Daerah (DRD), Selasa (5/12/2017).

Selain karena faktor usia, Kata Nur Rahman alasan lain untuk diadakan revitalisasi tanaman kakao karena sekitar 80 persen hidup masyarakat Kolut bergantung pada kakao. Sehingga jika revitalisasi berhasil dan bisa berproduksi maksimal kembali, maka dapat mensejahterakan kembali masyarakat .

“Karena selama tidak produksi ini barang kita kehilangan Rp3,5 triliun pertahun, sehingga terjadi kelesuhan ekonomi disana. Kalau itu bisa kembali maka itu akan mensejahterakan masyarakat dan bisa terjadi penguatan ekonomi, bahkan semua sektor akan terbangun dan terangkat kembali dengan itu,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Nur Rahman sektor pendidikan misalnya, itu akan terangkat kembali karena selama ini lesu kurang pendapatan masyarakat.

“Seharusnya yang kuliah bisa kuliah di universitas yang memiliki kualitas tinggi, karena masalah ekonomi sehingga yang tadinya yang mau kuliah di universitas yang kualitasnya lebih tinggi akhirnya hanya bisa kuliah di universitas di Kolaka Utara yang murah biayanya karena permasalahan ekonomi,” ujarnya.

Untuk mendorong perkebunan kakao tahun 2018, Pemda berencana akan mengalokasikan anggaran melalui APBD sekitar Rp50 Miliyar untuk sektor perkebunan. Bahkan untuk mendukung program tersebut Pemda Kolut sudah melibatkan pemerintah provinsi dan Kementrian Perkebunan dan pihak bank serta menghadirkan konsultan dari akademisi dari Unhas guna mendampingi masyarakat untuk tehnik budidaya sektor perkebunan.

” Kalau APBD sangat kecil sekali, tapi tahun 2018 ini saya rencanakan akan saya porsikan Rp50 milyar untuk sektor perkebunan. Kalau tahun-tahun sebelumnya hanya sekitar Rp7 miliyar. Kakao kita inikan sentra produksi ,” pungkasnya.

Laporan : Hasrul Tamrin

  • Bagikan