Pemda Konawe Dorang Pelaku UMKM Manfaatkan Teknologi sebagai Pengembangan Usaha

  • Bagikan
Sekda Konawe, Ferdinand Sapaan, saat membuka resmi pelatihan DEA di Hotel Nugraha. (Foto: Ist)
Sekda Konawe, Ferdinand Sapaan, saat membuka resmi pelatihan DEA di Hotel Nugraha. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe terus mendorong peningkatan dan pengembangan ekonomi daerah dengan menggenjot skill dan keterampilan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Tidak main-main, demi mendorong peningkatan skill para pelaku UMKM di wilayah setempat, Pemda Konawe mengundang langsung Balai Kominfo Makassar untuk melatih para pelaku usah yang bertajuk Pelatihan Digital Enterpreneurship Academy (DEA) yang dipusatkan di Hotel Nugraha, Konawe, Senin (7 Februari 2022).

Pelatihan DEA ini terbagi empat angkatan, pertama berlangsung selama dua hari pada 7 – 8 Februari 2022 dan dilanjutkan angkatan berikutnya sesuai jadwal yang ditetapkan.

Sekertaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan, mengatakan banus demografi yang sedang dicapai Indonesia saat ini di mana usia produktif ini lebih banyak dari pada yang tidak produktif berkisar 60 persen, sehingga dengan adanya pelatihan DEA ini sangat menguntungkan para UMKM.

“Saya berharap dengan adanya pelatihan ini para UMKM kita bisa lebih bersemangat dan permodalan baru untuk mendorong tumbuh kembangnya ekomomi di Konawe kita,” kata Ferdinand saat membuka resmi pelatihan DEA di Hotel Nugraha.

Ferdinand menambahkan, dalam pelatihan ini diharapkan teman-teman punya semangat jiwa yang tinggi, jika tidak maka para UMKM akan kesusahan nanti dalam mengembangkan usahanya.

“Meskipun dengan bonus demografi kita tinggi, tapi harus disertai kemampuan digitalisasi. Olehnya itu mari kita manfaat teknologi dengan begitu kita tidak akan tertinggal,” jelasnya.

Dikatakannya, di era industri 4.0 atau industri ke-empat yang dikenal dengan tingkatan perkembangan industri digital di dunia, momen ini sangat penting dalam keseharian khususnya para UMKM untuk mempromosikan atau menjual produk-produk unggulan yang dihasilkan sehingga bisa bernilai lebih.

“Sementara dalam kewirausahaan, ini merupakan suatu proses aktivitas ekonomi yang ada nilai tambahnya. Di mana dalam aktivitasnya ada kreativitas, inovasi, dan kecepatan,” ujarnya.

Jendral ASN Konawe itu juga menjelaskan, di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, bahkan Cina, sudah bermain dengan saham memanfaatkan era digitalisasi tersebut. Cukup hanya di rumah memasarkan produknya lewat digital memanfaatkan dunia internet.

“Untuk itu pelatihan ini agar diikuti dengan serius sehingga apa yang telah disampaikan dan diajarkan bisa diaplikasikan di usahanya masing-masing,” tutupnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan