Pemdes di Buton Diminta Cerdik Pulihkan Ekonomi Akibat Pandemi Melalui Dana Desa

  • Bagikan
Foto bersama pada Workshop pengelolaan dana desa di Buton. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dana desa tidak sebatas digunakan untuk meningkatkan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Anggaran ini juga digunakan untuk pemulihan ekonomi masyarakat.

Dana desa di Kabupaten Buton juga digunakan dalam pemulihan ekonomi melalui bantuan langsung tunai atau BLT-DD. Bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan masyarakat yang kehilangan pekerjaannya akibat mewabahnya Covid-19. Termasuk di dalamnya, upaya pencegahan penularan covid.

Wakil Bupati Buton, Iis Elyanti, menerangkan sebagai upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di desa, pemerintah desa juga membangun Posko Tanggap Darurat di 83 desa, pembagian masker gratis kepada masyarakat, pengadaan antiseptik, pengadaan peralatan cuci tangan, dan penyemprotan disinfektan ke rumah warga.

Selain itu, pemdes membentuk Relawan Desa Lawan COVID-19 yang terdiri dari jajaran pemdes, Badan Permuswaratan Desa (BPD) dan unsur masyarakat desa serta mitra kemasyarakatan seperti Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Kepada seluruh kepala desa untuk terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan sehingga mampu menjawab tantangan penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan keuangan desa menuju pengelolaan keuangan desa yang cepat, tepat, dan terpadu sebagai upaya penangangan dampak ekonomi Covid-19,” ucapnya.

Menurut Iis, dana desa menjadi ladang berkah sekaligus tantangan bagi desa untuk semakin meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan. Untuk itu, pemdes diharapkan berpegang teguh kepada ketentuan-ketentuan ynag tertuang dalam peraturan perundang-undangan sehingga terwujud tata kelola keuangan desa transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Salah satu mewujudkan hal tersebut, yakni meningkatkan pengelolaan dana desa dalam rangka penanganan covid yang diikuti para camat hingga kades.

Anggota DPD RI, MZ. Amirul Tamim berharap penggunaan dana desa dapat difokuskan pada penanganan ekonomi akibat diterpa Covid-19 dalam bentuk bantuan langsung tunai kepada masyarakat terdampak.

“Ada filosofi, yaitu suatu negara maju jika desanya maju dan agar masyarakat tidak kelaparan-desa harus bisa menjadi lumbung pangan,” tambahnya. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan