Pemilik MT Fathur Rezky Beri Klarifikasi atas Insiden Tabrakan dengan Kapal Wisata

SULTRAKINI.COM: KENDARI-Pemilik kapal MT Fathur Rezky, ES, memberikan klarifikasi terkait insiden tabrakan antara kapal miliknya dan kapal fiber yang mengangkut 14 wisatawan di Desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia, pada Kamis (2/1) malam. Dalam wawancara pada Selasa (7/1), ES menegaskan bahwa sejak awal pihaknya berusaha bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

ES menjelaskan, insiden terjadi sekitar pukul 20.00 WITA ketika kapal MT Fathur Rezky hendak berpindah lokasi. “Kapal saya sedang melakukan olah gerak untuk pindah tempat. Ketika posisi kapal mulai mengarah keluar, datang kapal wisata dari Bokori yang hendak sandar di Pelabuhan Sorue. Kapalnya kecil dan tidak ada lampu, jadi tidak terlihat,” ujarnya.

Akibat tabrakan yang terjadi di sisi kapal MT Fathur Rezky, kapal fiber tersebut terbalik. ES menambahkan, kru MT Fathur Rezky yang panik segera meminta bantuan kepada penjaga di darat untuk menolong para korban. “Kru kapal saya panik dan takut karena banyak korban, jadi mereka berusaha menghindar. Namun, mereka segera meminta bantuan kepada teman-teman di darat untuk menolong korban,” tambahnya.

ES mengungkapkan bahwa sejak awal, ia telah meminta agar masalah ini dimediasi oleh pihak kepolisian. Ia juga menyatakan kesiapan untuk menanggung kerugian materiil serta biaya pengobatan korban. “Saya minta agar korban yang dirawat di rumah sakit mendapat penanganan cepat. Kalau ada biaya yang belum ter-cover, saya siap menanggungnya,” tegasnya.

Selain itu, ES mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan anggota kapal untuk memantau kondisi korban di rumah sakit dan memberikan bantuan berupa makanan ringan. “Beberapa hari setelah kejadian, anggota kapal saya masih memeriksa kondisi korban di rumah sakit, bahkan membawa air mineral dan biskuit untuk mereka,” jelasnya.

ES juga mengungkapkan alasan mengapa ia belum bertemu langsung dengan para korban. “Saat kejadian saya sedang berada di Makassar, sehingga saya meminta waktu hingga hari ini (7/1) untuk bertemu dengan korban. Namun, korban sudah pulang ke Bombana,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti campur tangan pihak lain yang membuat penyelesaian masalah menjadi rumit. “Saya ingin masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan langsung dengan korban. Kalau ada pihak lain di luar korban, saya tidak bersedia,” tegasnya.

Terkait kerusakan pada kapal fiber, ES menyatakan bahwa pihaknya telah memperbaiki dua mesin kapal yang rusak akibat insiden tersebut. “Dua mesin kapal sudah kami perbaiki. Sekarang mesin sudah berfungsi dengan baik,” katanya.

Menjawab pertanyaan mengenai izin operasional kapal MT Fathur Rezky, ES menjelaskan bahwa dokumen kapal sebenarnya lengkap. Namun, karena kapal baru dibeli, beberapa izin belum sempat diurus. “Kapal ini dokumennya lengkap. Tapi karena baru saya beli, izinnya belum sempat diurus karena kapal belum beroperasi ke mana-mana,” jelasnya.

Di akhir wawancara, ES meminta agar semua pihak tetap tenang dan tidak memperkeruh situasi. “Harapan saya, semua pihak tetap tenang dan kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin,” tutupnya.

Laporan: Riswan