Pemkot Dukung Masyarakat Budidaya Ikan dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah

  • Bagikan
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengecek bibit ikan hasil budidaya masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah. (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyalurkan bantuan sarana prasarana budidaya ikan, sekaligus menyerahkan Kartu Usaha Nelayan Perikanan atau KUSUKA di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wuawua, Selasa (2/2/2021). Tindakan tersebut dinilai bagian dari perhatian Pemkot dalam rangka pemulihan ekonomi kemasyarakatan.

Budidaya ikan dengan memanfaatkan pekarangan diapresiasi Pemkot Kendari, sebab masyarakat bisa memfungsikan pekarangan dengan baik. Selain ikan ini dijadikan konsumsi masyarakat, juga bisa dijual sebagai alternatif pembasukan tambahan keluarga. Untuk itulah, Pemkot menyalurkan bantuan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

“Kita berharap bantuan bisa bermanfaat. Kelihatannya (pemanfaatan pekarangan) betul-betul bisa menjadi contoh bagi kelompok masyarakat apalagi di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya.

Pemkot Kendari mengaku akan mendukung masyarakat dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi. “Mudah-mudahan dari pengelolaan yang dilakukan pada bantuan kali ini bisa menambah kepercayaan Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan-baik dalam jumlah yang lebih banyak maupun dalam volume bantuannya lebih besar,” tambahnya.

Dijelaskan Kepala Dinas Perikanan Kendari, Imran Ismail, bantuan disalurkan Pemkot, berupa benih dan sarana budidaya untuk 14 kelompok. Penyerahan juga dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis KUSUKA dan klaim asuransi kepada nelayan yang tertimpa musibah pada 2020.

Salah satu manfaat pemegang KUSUKA adalah akses kegiatan atau bantuan dari KKP maupun Dinas Perikanan Kendari.

“Penerima bantuan kali ini 14 kelompok, terdiri dari sepuluh orang setiap kelompok dan penerimaan sarana dan prasarana terdiri dari empat kelompok dengan jumlah dana pengelolaan Rp 60 juta per kelompok,” terangnya.

Data Dinas Perikanan Kendari, pemegang Kartu Usaha Nelayan Perikanan hingga memasuki 2021 mencapai 147 kelompok. Catatan terakhir pihaknya menyebutkan, kartu ini dimiliki sekitar 4.000 orang nelayan dari total data 2020 sebanyak 6.989 orang.

“Budidaya-kami prioritaskan daerah-daerah daratan, yaitu Anduonohu, Baruga, Wuawua,” ujarnya. (C)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan