Pemkot Kendari Evaluasi Operasi Yustisi, Libur Panjang Nanti akan Ada Surat Edaran

  • Bagikan
Rapat analisis dan evaluasi Operasi Yustisi di Kota Kendari. (Foto: Dok. Pemkot Kendari)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari menganalisis dan mengevaluasi Operasi Yustisi disiplin protokol kesehatan, Senin (26/10/2020). Sejumlah usulan hingga antisipasi libur panjang pekan ini tidak luput dari pembahasan rapat.

Sekda Kendari, Nahwa Umar, mengatakan personel penegak Operasi Yustisi perlu membagi waktu kerja sehingga patroli terlaksana efektif di lapangan.

“Saat Operasi Yustisi, sebaiknya personel diberikan shift supaya ada waktu personil beristirahat untuk menjaga imun dan semangat,” ujarnya.

Usulan itu rupanya ditanggapi baik oleh Kasat Binmas Polres Kendari, AKP Yusuf Muluk Tawang. Sejauh ini, operasi melibatkan 100 orang personel gabungan dari Satpol PP, Dinkes, BPBD, Dinas Perhubungan, Kominfo, TNI, dan Polri. Tim akan dibagi ke dalam empat waktu kerja.

“Kalau lebih efisiennya dari 100 orang personel dapat dibagi dalam empat shift agar berjalan efisien,” jelasnya.

Operasi Yustisi di Kota Kendari selama ini digelar rutin di empat titik, yakni kawasan eks MTQ, Teluk Kendari, Jembatan Kuning, dan Taman Kali Kadia.

Rapat yang diikuti pihak Polres Kendari, Kodim 1417 Kendari dan sejumlah kepala OPD terkait lingkup Pemkot Kendari tersebut juga membahas antisipasi kerumunan di Jembatan Teluk Kendari saat libur panjang pekan ini.

Antisipasi nantinya dilakukan Pemkot Kendari, yakni menerbitkan surt edaran pembatasan pengunjung di jembatan yang diresmikan pada 22 Oktober itu.

“Selama libur lima hari ke depan akan dibuat surat edaran untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan batasan jika Jembatan Teluk Kendari tidak ditutup untuk sementara waktu,” tambahnya.

Kota Kendari merupakan daerah dengan penyebaran kasus Covid-29 tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Data satgas Covid-19 Kendari hingga 26 Oktober 2020, ibu kota provinsi tersebut tercatat memiliki kasus terkonformasi positif covid 2.376 orang, 1.620 orang di antaranya sembuh, 667 orang masih diisolasi, dan 31 orang meninggal. Wilayah ini kini bertatus zona orange. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan