Pemkot Kendari Seriusi Relokasi dan Pembebasan Lahan Warga Bantaran Sungai Wanggu

  • Bagikan
Sekda Kendari, Nahwa Umar. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Sekda Kendari, Nahwa Umar. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Upaya menanggulangi terjadinya banjir di Sungai Wanggu Kelurahan Lepo-lepo, Baruga, Kota Kendari, Pemerintah Kota Kendari bersama tim dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bakal melanjutkan rencana relokasi rumah dan pembebasan lahan warga di sekitaran Sungai Wanggu.

Sekda Kendari, Nahwa Umar, menerangkan upaya relokasi dan pembebasan lahan merupakan bagian dari penanggulangan masalah banjir di kawasan tersebut yang terus terjadi di kala penghujan.

“Ini dalam rangka penyelesaian banjir yang selama ini sering terjadi dan itu yang paling parah masuknya dari Sungai Wanggu karena itu melalui kerja sama dengan Pemprov sebagai liding sektornya juga lintas kabupaten/kota dan Pemda Konsel juga turut hadir, karena sumbernya dari sana,” jelas Nahwa Umar usai rapat bersama dengan pihak Pemprov Sultra, Pemda Konsel, dan OPD terkait di ruang rapat kantor Wali Kota sementara, Selasa (15/10/2019).

Rencana relokasi ini merupakan dalam rangka kerja tim dan sudah cukup lama serta sangat konsisten dari awal diselesaikan hingga tuntas.

“Hadir juga di sini (rapat) dari Konsel. Kami Pemerintah Kota sangat aktif untuk penyelesaian banjir itu yang sering terjadi sebagai banjir kiriman dari Konsel,” tambahnya.

Upaya pembebasan lahan di sekitaran Sungai Wanggu akan dilakukan tahun ini.

“Sebenarnya orang bisa saja bertahan di situ mungkin karena sudah nyaman, tapi mau diapa tidak ada jalan keluar lain selain ditimbun, apalagi di situ sangat rendah, tidak ada solusi lain selain mereka direlokasi,” ucap Nahwa.

“angan dikira selama ini Pemerintah Kota Kendari tidak memperhatikan solusinya kejadian banjir itu. Namun itulah solusinya agar mereka bisa terhindar dari banjir itu, apalagi ini sudah menghadapi musim penghujan,” sambungnya.

Terkait adanya tawaran dari warga setempat soal penanganan banjir dengan mendirikan rumah panggung. Menurut Nahwa hal tersebut bukanlah solusi. Sebab permukiman warga setempat berada di dataran rendah yang memungkinkan terimbas luapan air sungai.

“Posisinya (rumah warga) sama rendahnya dengan kali, sementara bahu jalan sudah tinggi,” urai perempuan yang pernah menjabat kepala Dinas BP2RD itu.

Nahwa belum membeberkan sehubungan besaran nominal pembebasan lahan akan diganti Pemkot. Yang pastinya, pihaknya masih melakukan pembahasan dan menunggu hasil koordinasi dengan warga Wanggu seputar jumlah warga yang nantinya direlokasi serta lahan yang harus dibebaskan.

“Belum ditahu juga berapa yang akan direlokasi. Tinggal kita menunggu berapa biaya permintaan warga untuk ganti rugi lahan itu karena biayanya ini masih gelontongan, termasuk juga biaya-biaya pembebasan lahan lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Kendari membentuk tim khusus untuk berdialog dengan masyarakat di bantaran Sungai Wanggu untuk mendapatkan kesempatan relokasi. Sesuai rencana Pemkot, warga yang sering terdampak banjir akan direlokasi di Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari Barat. (Adv)

(Baca juga: Wali Kota Kendari Utus Timsus Tangani Banjir di Wanggu)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan