Penggiat Orienteering Deklarasikan FONI Sultra

  • Bagikan
Deklarasi Pengda FONI Sultra di Aula SMU Negeri 2 Oikumene Kendari, Minggu (4/2/2018), (foto: Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Para penggiat Orienteering di Sulawesi Tenggara mendeklarasikan terbentuknya Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Provinsi Sulawesi Tenggara, sekaligus membentuk susunan Pengurus Daerah (Pengda), di Aula Sinode SMA Swasta Oikumene Kendari, Minggu (4/2/2018).

Pembentukan ini menindaklanjuti Musyawarah Nasional (Munas) FONI di Magelang, Jawa Tengah, pada 1-3 Desember 2017, bahwa setiap daerah secepatnya membentuk pengurus daerah dan pengurus cabang. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung FONI dalam pengembangan orienteering di Indonesia, khususnya di Sultra.

Untuk Sulawesi Tenggara, FONI Pusat memberikan amanah kepada Rahmal Rail dan Dedi Apriadi, sebagai koordinator pembentukan Pengda FONI Sultra, melalui SK No.13/C/SK-PP/FONI/XII/2017 ditandatangani oleh Ketua Umum FONI yang juga menjabat sebagai Komandan Korem 044/Garuda Dempo, Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo.

Salah pemegang mandat pembentukan Pengda FONI Sultra, Dedi Apriadi, mengatakan, di Indonesia organisasi olahraga Orienteering sudah terdaftar dan memiliki AD/ART. FONI Pusat mencatat sekitar 16 kepengurusan tingkat provinsi seluruh Indonesia yang terdaftar, salah satunya Sulawesi Tenggara.

“Setelah Pengda FONI Sultra dilantik dalam waktu dekat ini, lembaga inilah yang akan memayungi dan menjadi motor penggerak kemajuan olahraga Orienteering di Sultra. Pengda FONI Sultra, akan banyak melakukan pembinaan atlet untuk diikutkan pada event nasional maupun internasional,” jelas Dedi.

Rekannya, Rahmal Rail, menambahkan, usai deklarasi Pengda FONI Sultra, diharapkan 17 kabupaten/kota di Sultra bisa terbentuk. Masing-masing Pengcab mesti membentuk sedikitnya lima club Orienteering.

“Selain berupaya agar Pengcab di 17 Kabupaten/Kota di Sultra dideklarasikan, di bulan ini juga Pengda Sultra akan melaksanakan Coaching Clinic tentang Orienteering. Materi pelatihannya mulai dari pelatih, teknis lomba, penjurian, dan pembuatan peta Orienteering,” jelas Rahmal Rail.

Targetnya, lanjut Rahmal, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di organisasi ini yang meliputi atlet, pelatih, pembuat peta, dan Course Planer menjadi prioritas utama. “Harapannya, Sultra bisa mengirimkan atletnya pada eksebisi PON 2020 di Papua nanti,” jelasnya.

Laporan : Wayan Sukanta

  • Bagikan