Pengrajin Limbah Kayu Dongkrak Ekonomi Kreatif Konsel

  • Bagikan
Suasana workshop penguatan para pengrajin limbah kayu di Kabupaten Konawe Selatan, Sultra. (Foto: Dinas Pariwisata Konsel/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE SELATAN – Potensi usaha ekonomi kreatif di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara terus ditingkatkan, misalnya keikutsertaan pengrajin limbah kayu di kegiatan workshop.

Dikesempatan itu, dihadiri para pengrajin pemula dari Desa Puuasana, Watumerembe, dan Desa Namu. Termasuk terlibatnya organisasi pemerhati ekonomi kreatif seperti Twins Artwork dan 2yu Laver.

“Ini upaya untuk memperkuat dan membina kelembagaan pengrajin kayu yang ada di Konawe Selatan sehingga terus meningkatkan kemampuan mereka,” kata Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Konsel, Suartin, Jumat (30/3/2018).

Peningkatan kemampuan pengrajin sebagai tindak lanjut ditetapkannya Konsel sebagai kabupaten kreatif dengan memanfaatkan limbah kayu oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) 2017 lalu.

Jauh sebelum itu, Bekraf rupanya telah memberikan pembinaan kepada lima kelompok pengrajin limbah kayu di Desa Pangan Jaya dan Desa Iwoi Mendoro, Kabupaten Konsel pada 2016.

“Alhamdulillah respon pihak Bekraf sangat positif terhadap potensi bahan baku dan sumber daya di
Kabupaten Konawe Selatan. Tahun 2017, pengrajin kami mendapat bantuan peralatan kerajinan limbah kayu dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia,” jelas Suartin.

Brand pun dirancang Dinas Pariwisata setempat untuk memperkenalkan kerajian tangan berseni itu. Sebut saja, Anoart. Brand inilah yang menyaingi sejumlah pasar di Indonesia, di antaranya di Yogyakarta, Jakarta, dan daerah lainnya.

“Harapan kami, terjadi pertukaran dan sharing ilmu pengetahuan terkait pembuatan produk kreatif berbahan dasar limbah kayu menjadi produk berdaya saing,” tambahnya.

 

Laporan: Adryan Lusa

  • Bagikan