Penjual Ikan di Sepanjang Jalan Pasar Wameo Ditertibkan

  • Bagikan
Suasana gedung Pasar Ikan Wameo (Foto: Ano untuk Sultrakini.com)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Sebanyak 176 pedagang ikan yang tersebar sepanjang jalan Pasar Wameo akhirnya dipindahkan ke dalam gedung pada Rabu, 22 Januari 2020.

Sebelum dipindahkan para pedagang ditertibakn Satpol PP Baubau pada Selasa, 21 Januari 2020. Hal tersebut dilakukan karena mengganggu arus lalu lintas.

Sekretaris Kota Baubau, Roni Mukhtar, pemindahan pedagang pasar ikan agar penataan Pasar Wameo menjadi nyaman bagi para penjual dan pembeli. Dimana selama ini kondisi penjual ikan dan penjual sayur di pasar Wameo memenuhi pinggiran jalan sehingga menggangu arus lalu lintas.

“Sehingga aromanya tidak menimbulkan baunya tidak sedap seperti yang lalu karena banjir air ikan dimana-mana dan menjadi tidak sehat untuk kita,” jelas Sekretaris Kota Baubau, Roni Mukhtar, saat memantau Pasar Wameo, Rabu (22/1/2020).

Kata Roni, pemerintah juga telah melakukan sosialisai dan bertemu dengan para pedagang agar memanfaatkan ruang yang sudah dikontrak dan tidak melakukan pembangunan tambahan yang dapat menggangu arus lintas dan mengganggu penataan pasar.

“Ada yang setuju alhamdulillah, jika ada yang tidak setuju tetap kita kasih penjelasan,” ujarnya.

Di tempat terpisah Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Kota Baubau, Arsal, mengatakan selama tahun 2019 kegiatan monitoring kesegaran ikan Kota Baubau khususnya Pasar Wameo ditemukan bakteri tidak sehat pada ikan. Hasil pengujian laboratorium menemukan positif mengandung bakteri salmonella pada ikan cakalang dan ikan baby tuna dan kandungan 3.6 bakteri E.Coli. Hal ini akunya karena sanitasi dan higienitas yang tidak terjaga di Pasar Wameo.

“Misalnya itu karena selama ini tempat ikan di atas meja yang terbuat dari kayu, itu tidak sehat bakterinya akan bertahan di tempat itu, meski dibersihkan akan tetap tersisa, beda dengan tehel atau terpal plastik, selain itu air ikan yang tidak bersih,” terang Arsal.

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan