Oleh Ayu Astriani, S.Pd., M.Pd (Guru Bahasa Inggris MAN 1 Kendari dan Penulis)
SULTRAKINI.COM: Literasi dulunya diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis yang kemudian mengalami perluasan makna menjadi kemampuan seseorang dalam memahami informasi, berkomunikasi dan mengkalkulasi menggunakan media cetak dan tertulis dalam variasi konteks tertentu.
Indonesia mengalami peningkatan indeks budaya literasi pada tahu 2022, namun nilai yang didapatkan masih jauh dari nilai baik yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Hal ini diindikasikan terjadi sebab masyarakat lebih menghabiskan waktunya pada gadget smartphone daripada membaca buku dan bacaan bermanfaat lainnya.
Smartphone bisa digunakan membaca namun tidak begitu efisien sebab radiasi yang terdapat pada smartphone dan gadget elektronik lainnya, dan juga dalam smartphone terdapat berbagai pengecoh.
Ketika kita membaca menggunakan gadget, ada banyak gangguan mulai dari notifikasi sosial media serta game dari perangkat tersebut dapat menjauhkan kita dari aktifitas membaca. Entah apakah masyarakat tidak menyadari pentingnya literasi atau hanya malas saja.
Padahal kita tahu bahwa literasi membawa banyak manfaat bagi diri kita serta kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya menunjang pendidikan, pengembangan karir dan kualitas SDM, kehidupan bersosial baik nyata maupun maya yang berdaya guna dan juga literasi bermanfaan sebagai hiburan.
Literasi dan pendidikan merupakan 2 hal yang berjalan beriringan yang saling memberikan dampak baik bagi dunia pendidikan dan orang-orang yang terlibat didalamnya.
Literasi memberikan kemudahan bagi berjalannya pendidikan yang bermutu sebab informasi yang ditelaah dengan kemampuan literasi yang baik akan membuat jalannya proses pendidikan menjadi cepat dan mudah. Kemudian ketika hasil dari pendidikan ini baik, maka akan menghasilkan karya-karya yang juga bisa dalam bentuk bacaan berkualitas yang akan menunjang kembali dunia literasi.
Bayangkan jika masyarakat terutama generasi muda memiliki kebiasaan literasi yang baik, membaca buku-buku agama, hasil penelitian, bacaan pengembangan diri, bacaan hiburan yang bernilai moral serta bacaan yang mendukung kreatifitas dan produktifitas? Pastinya SDM kita menjadi penunjang yang sangat baik untuk dirinya dan bangsa kita. Tidak akan susah menjadikan negara kita maju jika sumber daya kita banyak membaca hal-hal positif.
Kemampuan literasi yang baik juga bisa membawa kita pada kehidupan sosial yag berdaya guna. Kita bisa mengembangan buadaya tadabbur atau mengecek berita hoaks yang berpotensi memecah belah kehidupan sosial masyarakat. Dengan mendahulukan literasi bangsa kita mampu menghadapi masalah dengan kepala dingin, minim konflik dan cepat teratasi.
Selain manfaat-manfaat diatas, literasi juga merupakan salah satu cara menghibur diri kita dengan bacaan-bacaan menarik yang bermuatan moral positif yang mungkin bisa kita terapkan dalam kehidupan kita. Novel, cerpen, puisi, komik, menjadi salah satu alternatif hiburan yang bisa di baca ketika kita memiliki waktu senggang.
Saking tingginya perhatian pemerintah terhadap literasi, pemerintah telah melakukan berbagai program literasi yang bisa diakses seluruh masyarakat dengan harapan budaya literasi tertanam dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai program taman baca sampai ke pelosok negeri, upgrade pelayanan dan tampilan perpustakaan dan menyediakan bacaan yang mudah di akses kapanpun dan di manapun. Pemerintah pun telah mengganti soal-soal ujian sekolah dengan model literasi agar siswa dalam persiapannya lebih melakukan aktifitas membaca agar memiliki ketajaman dan ketangkasan saat menjawak soal-soal literasi.
Maka dari itu peran kita sebagai orang tua, guru, masyarakat serta lingkungan adalah turut serta dalam kegiatan literasi dan mengajak generasi penerus bangsa untuk berliterasi setiap hari untuk mencapai cita-cita bangsa yang mulia. Dengan mengisi otak kita dengan bacaan bermanfaat kita bisa menjadi agen perubahan dengan pemikiran kita yang maju dan dipenuhi pengetahuan. Dengan mencontohkan kebiasaan membaca serta memberikan pengertian manfaat literasi, kita harapkan generasi muda akan mengikuti dengan lebih serius.***