Peran Kominfo Kota Kendari Lawan Hoax Pandemi Covid-19

  • Bagikan
Kadis Kominfo Kota Kendari Fadlil Suparman (kiri) saat menyampaikan materi pada pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan AMSI Sultra, (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kadis Kominfo Kota Kendari Fadlil Suparman (kiri) saat menyampaikan materi pada pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan AMSI Sultra, (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menjelang dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19, penyebaran hoax dengan beragam isu tentang Covid-19 masih ditemukan di media sosial. Kementerian Kominfo sejak Januari 2020 hingga 2 Desember 2021 telah mengidentifikasi berbagai hoax dan disinformasi.

Telah tercatat 2.010 isu hoaks Covid-19 pada 5.194 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sejumlah 4.493 unggahan. 

Kemudian, pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5.051 unggahan tersebut dan 143 unggahan lainnya sedang dalam proses tindak lanjut. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi dalam Siaran Pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)–KPCPEN, Kamis (2/12/2021) lalu.

Sementara itu khusus di Kota Kendari, Kominfo menyatakan bahwa selama wabah Covid-19 pada awal-awal kasus Covid-19 masih kurang informasi yang didapatkan oleh masyarakat sehingga berbagai asumsi dan sebaran informasi di media sosial menjadi cernaan warga.

“Kurangnya pemahaman tentang wabah ini, karena diawal-awal tidak tahu apa yang dilakukan. Hoax dengan sendirinya hilang ketika patuh dengan prokes dan ketika kita menyampaikan informasi yang resmi melalui media independen,” terang Kepala Diskominfo Kendari, Fadli Suparman, Sabtu (11/12/2021), saat membawakan Materi pelatihan jurnalistik media online.

Sedangkan, untuk hoaks tentang vaksinasi Covid-19, telah ditemukan sebanyak 401 hoaks isu pada 2.476 unggahan media sosial. Seperti halnya hoaks Covid-19, hoaks terkait vaksinasi ini juga paling banyak didapatkan di platform Facebook, yakni sebanyak 2.284 unggahan. Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 2.476 unggahan hoax vaksinasi Covid-19 ini.

Sementara, untuk hoaks terkait PPKM, ditemukan sebanyak 49 isu pada 1.223 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sejumlah 1.205 unggahan. Dedy menambahkan, pemutusan akses dilakukan terhadap 1.064 unggahan dan 159 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti.

“Untuk melihat berita hoaks ini ada aplikasi tapi di Kota Kendari belum ada, hingga saat ini kita berusaha tanggap seperti buat stempel hoax atau klarifikasi mengenai berita-berita yang tidak sesuai pemberitaan atau informasi yang di sebar,” ujar Fadli.

Kadis Kominfo Kota Kendari, ini juga menyebutkan di Kota Kendari sekitar 68 persen masyarakat sudah melakukan vaksin dari target 70 persen. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan